Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam
Roma (ANTARA) - Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam, seperti dilaporkan media setempat Sabtu (6/4).

Sebanyak 145 orang diselamatkan pada malam hari saat berlayar dengan tiga kapal yang berangkat dari pelabuhan Zuara dan Tajoura di Libya, menurut stasiun televisi pemerintah RAI News 24. Sedangkan 797 migran lainnya diselamatkan dalam operasi sebelumnya di Laut Mediterania bagian selatan.

Sebagian besar dari mereka merupakan orang-orang Bengali, Mesir, serta warga negara Suriah dan Palestina, menurut kantor berita Ansa.

Dalam 24 jam terakhir, puluhan migran lainnya juga tiba di berbagai pelabuhan di Sisilia, termasuk di Pantelleria, Marettimo, dan Mazara del Vallo.
 
Para migran tiba di Pulau Lampedusa paling selatan Italia dan menunggu untuk diarahkan oleh polisi dan anggota staf palang merah ke pusat penerimaan migran terdekat pada 20 November 2023. (Foto oleh Leonardo Cinieri Lombroso/Xinhua)   


Kondisi laut dan cuaca yang membaik diyakini telah memicu lonjakan kedatangan melalui jalur maritim di Italia selatan dalam beberapa hari terakhir

Perahu-perahu migran terbaru itu seluruhnya berangkat dari pelabuhan Libya atau Tunisia dan menyeberangi perairan berbahaya di Laut Mediterania bagian selatan, menurut laporan media setempat.

Hingga 4 April, sebanyak 12.991 orang telah tiba di Italia melalui jalur laut, atau turun dari sebanyak 28.342 orang pada periode yang sama tahun lalu, kata Kementerian Dalam Negeri Italia.

Sementara itu menurut badan pengungsi PBB UNHCR, Italia mencatat 157.661 pendatang melalui jalur laut pada 2023. Selesai


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024