Bandung (ANTARA) - Arus lalu lintas di Jalan Raya Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, yang sempat terputus akibat kecelakaan truk tangki minyak kelapa sawit dan menewaskan tiga orang pada Minggu dini hari, kini sudah normal.

Kasatlantas Polres Cimahi AKP Adhi Prasidya Danahiswara menjelaskan setelah kejadian itu, sejak Minggu pagi hari petugas di lapangan mengevakuasi truk nahas dan motor yang menjadi korban kecelakaan tersebut.

"Kemudian setelahnya, petugas mengatasi jalan yang licin akibat tumpahan minyak dengan ampas kayu. Dan setelah kita evakuasi truk ke bahu jalan dan jalan licin teratasi, jalur tersebut sudah normal kembali jelang sore," ucap Adhi dikonfirmasi di Bandung, Minggu.

Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, kata Adhi, kecelakaan itu berawal saat truk tangki bermuatan minyak sawit dengan nomor polisi D 9568 AD melaju dari arah Bandung menuju Cianjur.

Saat tiba di lokasi kejadian dengan medan jalan menurun, truk tangki tersebut mengalami masalah pengereman. Akibatnya truk oleng dan menabrak ketiga korban yang berboncengan motor melaju di arah sama di depannya.

"Truk tangki menabrak sepeda motor matic D 4472 ADL (motor korban) yang melaju searah di depannya," ucap Adhi.

Berdasarkan pemeriksaan petugas, Adhi mengatakan bahwa ketiga jasad tersebut masing-masing satu pria dewasa, satu perempuan dewasa, dan satu anak-anak.

"Ketiganya merupakan satu keluarga," tutur dia.

Korban merupakan pemudik

Sementara itu, berdasarkan keterangan kakak ipar korban, Sopandi (58), ketiga korban meninggal akibat kecelakaan itu merupakan pemudik dari Kota Bandung dengan tujuan Cipatat.

Korban yang terdiri dari Dede Solehudin (39) sebagai pengemudi motor dan dua anaknya Yasmin (12), dan Sopiah (9), tewas akibat terhantam truk tangki, ketika akan menuju ke kampung halamannya di Kampung Warung Tiwu, RT 5/16, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat.

"Korban itu ayah dan dua anaknya yang mau mudik dari Buah Batu, Kota Bandung ke sini (Cipatat)," ujar Sopandi.

Sopandi menjelaskan bahwa dalam momen mudik Lebaran 2024 ini, Dede terlebih dahulu mengantarkan dua orang anaknya, kemudian setelahnya akan kembali lagi ke Kota Bandung untuk menjemput istri tercintanya yakni Elis Maesaroh.

Selama tinggal di Kota Bandung, kata Sopandi, Dede bekerja di rumah makan dan istrinya sebagai guru. Mereka mengontrak di Buah Batu dan kedua anaknya pun sekolah di sana, sehingga setiap Lebaran pasti mudik ke kampung halamannya.

"Jadi mereka mudik ke sini karena ibu istrinya ada di sini. Katanya mau Lebaran dulu di sini, terus hari kedua atau ketiga mau ke Tasik ke orang tua Dede," ucapnya.

Namun sayang rencana itu pupus akibat kecelakaan yang terjadi. Setelah korban dibawa ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Kotabaru Parahyangan, korban rencananya akan dimakamkan di kampung halaman istrinya di Cipatat.

"Ketiganya mau di makamkan di sini," kata Sopandi.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024