Tim tanggap darurat ini akan memantau aktivitas Gunung Marapi secara intensif sehubungan juga dengan suasana libur Idul Fitri
Bukittinggi (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyiapkan tim tanggap darurat selama libur Idul Fitri 1445 Hijriah yang dipusatkan di Posko Pengamatan Gunung Api, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

"Tim tanggap darurat ini akan memantau aktivitas Gunung Marapi secara intensif sehubungan juga dengan suasana libur Idul Fitri," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi PVMBG Ugan Saing di Bukittinggi, Selasa.

Ugan memastikan PVMBG melalui tim tanggap darurat akan terus bekerja selama libur Lebaran untuk memberikan perkembangan atau informasi terkait aktivitas gunung api 2.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca juga: PVMBG minta masyarakat waspadai erupsi Gunung Marapi

PVMBG juga melaporkan evaluasi Gunung Marapi periode 1 hingga 7 April 2024. Dalam rentang waktu tersebut PVMBG mencatat gempa tektonik jauh masih mendominasi.

Rinciannya lima kali gempa letusan, 23 kali gempa hembusan, empat gempa low frequency, dua kali gempa hibrid/fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal serta 28 kali gempa tektonik jauh.

Kemudian untuk perkembangan aktivitas Gunung Marapi hingga 8 April 2024, kata dia, antara lain intensitas erupsi/letusan cenderung menurun bila dibandingkan satu minggu sebelumnya, termasuk aktivitas hembusan asap.

Baca juga: PVMBG sambut baik modifikasi cuaca untuk antisipasi abu vulkanik

Letusan yang terjadi menghasilkan tinggi kolom abu maksimum 1.500 meter di atas puncak. Tinggi kolom abu letusan ini masih lebih rendah daripada tinggi kolom abu letusan utama pada 3 Desember 2023 yang mencapai 3.000 meter di atas puncak.

Gempa letusan dan gempa hembusan menunjukkan penurunan dan tergolong rendah. Gempa letusan terekam 0-2 kali per hari dan gempa Hembusan 1-9 kali per hari.

Gempa yang berkaitan dengan dorongan/tekanan magma seperti gempa low frequency, vulkanik dangkal, dan vulkanik dalam mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasokan dan migrasi magma dari kedalaman mengalami penurunan.

Baca juga: Kerugian akibat banjir lahar dingin di Agam capai Rp5,9 miliar

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024