Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar mencapai tertinggi dua bulan terhadap yen di Asia pada Jumat, karena data menunjukkan penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi Jepang dan setelah calon ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan dia akan mempertahankan program stimulus.

Dolar juga naik tipis terhadap euro menyusul angka pertumbuhan lemah dari zona euro yang mengangkat pertanyaan tentang pemulihan di blok yang sedang bermasalah tersebut.

Greenback berpindah tangan pada 100,15 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, terhadap 100,00 yen di New York pada Kamis sore, menandai tingkat tertinggi sejak 11 September. Euro bervariasi di 1,3453 dolar dan 134,74 yen dibandingkan dengan 1,3459 dolar dan 134,61 yen.

Jepang mengatakan pada Kamis bahwa ekonominya tumbuh 1,9 persen pada kuartal ketiga karena ekspor melemah dan belanja konsumen melambat. Angka tersebut juga turun jauh dari ekspansi 3,8 persen yang terlihat di tiga bulan sebelumnya.

Kemudian pada hari itu badan statistik Eurostat mengatakan zona euro tumbuh hanya 0,1 persen pada kuartal ketiga -- dibandingkan dengan 0,3 persen pada April-Juni -- dengan Jerman melambat dan Prancis dilanda kontraksi mengejutkan.

Gambaran lesu tersebut memicu spekulasi bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) dan mitranya di Eropa akan meluncurkan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut untuk meningkatkan ekonomi mereka, yang cenderung akan membebani yen dan euro.

Menambah tekanan pada yen adalah komentar Menteri Keuangan Taro Aso pada Kamis yang mengisyaratkan kemungkinan intervensi untuk melawan tindakan spekulatif dalam mata uang Jepang.

Angka-angka yang lemah dari Tokyo mengimbangi harapan Federal Reserve AS akan mempertahankan program stimulus di tempat untuk sementara waktu.

Yellen mengatakan dalam dengar pendapat dengan Senat bahwa dia tidak akan mempertimbangkan mengakhiri skema pembelian obligasi selama pertumbuhan tetap lemah dan pengangguran meningkat.

National Bank of Australia mengatakan: "Kami sekarang kembali ke pemantauan data untuk petunjuk kapan kemungkinan pengurangan stimulus dimulai. Peluang pada Desember kemungkinan telah mundur kembali setelah 24 jam terakhir."

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik tipis menjadi 1,2477 dolar Singapura dari 1,2463 dolar Singapura pada Kamis, menjadi 63,12 rupee India dari 63,04 rupee, dan menjadi 31,58 baht Thailand dari 31,55 baht.

Greenback jatuh menjadi 43,58 peso Filipina dari 43,73 peso, menjadi 1.065,30 won Korea Selatan dari 1.068,02 won, dan menjadi 29,55 dolar Taiwan dari 29,60 dolar Taiwan.

Dolar Australia turun menjadi 93,36 sen AS dari 93,45 sen, sedangkan yuan China berada di 16,43 yen terhadap 16,36 yen, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013