Pawai mobil hias tersebut diikuti puluhan kendaraan jenis lori, truk, pikap dengan iring-iringan ratusan kendaraan roda dua.
Para peserta pawai berasal dari perwakilan kecamatan, kelurahan, hingga desa di Kecamatan Ungar.
Kegiatan dilepas secara simbolis oleh pihak Pemerintah Kecamatan Ungar di lapangan sepakbola Kelurahan Alai setelah Shalat Isya.
Setelah itu, para peserta pawai berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya sembari mengumandangkan suara takbir hingga larut malam.
"Kegiatan ini sudah jadi rutinitas tahunan pada malam takbiran Idul Fitri," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Ia menyebut takbir keliling dengan mobil hias digelar sebagai penanda masuknya bulan Syawal 1445 Hijriah serta bentuk syukur kepada Allah SWT pada hari kemenangan umat Islam setelah sebulan berpuasa Ramadhan.
Takbir keliling dengan mobil hias juga menjadi salah wisata religi dan syiar, guna menyemarakkan malam takbiran Idul Fitri.
"Hampir di setiap kecamatan di Karimun menggelar pawai takbir keliling, karena panitia menyiapkan hadiah bagi pemenang dengan dekorasi pawai mobil hias terbaik," ujar dia.
Pawai takbir keliling mobil hias membuat malam takbiran Idul Fitri semakin semarak dan meriah.
Masyarakat menyulap kendaraan truk atau lori dengan lampu kerlap-kerlip ditambah aneka dekorasi unik, antara lain menyerupai Ka'bah, masjid, perahu dan sebagainya.
Masyarakat juga memasang lampu colok (pelita) dan lampu kerlap-kerlip di sepanjang jalan maupun depan rumah masing-masing untuk memeriahkan malam takbiran Idul Fitri.
"Ada pula sebagian warga menggelar kenduri malam Idul Fitri sebagai wujud syukur dan mendoakan arwah keluarga atau kerabat," kata Awang, seorang warga Kecamatan Ungar.
Pewarta: Ogen
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
