"Saya mengajak masyarakat untuk mengucap syukur, karena telah menuntaskan kewajiban ibadah puasa di bulan Ramadhan," kata dia usai Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah bersama keluarga di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan kebahagiaan dan kenikmatan dirasakan umat saat ini wujud kemenangan karena telah tuntas melaksanakan kewajiban ibadah puasa Ramadhan. Ramadhan sebagai momentum umat memperoleh pahala, rahmat, dan maghfirah dari Allah SWT sehingga mampu menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
"Idul Fitri merupakan kembalinya seseorang dalam keadaan suci serta keterbebasan dari dosa, kesalahan, kejelekan dan keburukan sehingga kembali dalam keadaan fitrah," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 Hijriah kepada umat Muslim di "Negeri Serumpun Sebalai" --sebutan untuk Babel.
Baca juga: Jadi khatib Shalat Id, Gubernur Kepri: Anak wajib berbakti pada ortu
Ia mengharapkan Idul Fitri menjadi kesempatan baik warga untuk kembali merajut tali silaturahim, kebersamaan, dan kekeluargaan.
"Mari kita lupakan silang pendapat, kesalahpahaman, perselisihan yang mungkin terjadi di antara kita. Karena hari ini adalah hari yang istimewa, hari di mana kita saling memaafkan. Semoga keikhlasan dan kemurahan hati kita untuk saling memaafkan segala salah dan kekhilafan dapat membawa keberkahan," katanya.
Usai menunaikan Shalat Id, Pj Gubernur Safrizal beserta keluarga menuju rumah dinas untuk merayakan Lebaran bersama masyarakat "Serumpun Sebalai" yang sebagian sudah hadir untuk bersilaturahim.
Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA beserta keluarga mengundang masyarakat bersilaturahim pada gelar griya di Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Air Itam, mulai pukul 08.30 hingga 16.00 WIB.
Baca juga: Rektor UIN: Idul Fitri jadi perekat persaudaraan sesama manusia
Baca juga: DMI Sorong: Maknai Idul Fitri untuk penguatan kesejahteraan warga
Baca juga: Khatib: Hadits ingatkan umat hargai relasi sosial kemanusiaan
Pewarta: Aprionis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
