Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan pada H+2 Idul Fitri 1445 Hijriah atau Jumat.

"Dari hasil pantauan harga di sejumlah pasar, Alhamdulillah sejumlah harga kebutuhan pokok hari ini mulai turun karena stok kita tersedia," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, NTB, Jumat.

Beberapa harga kebutuhan pokok yang mengalami penurunan berdasarkan hasil pantauan di Pasar Mandalika antara lain, harga daging sapi segar Rp130.000 per kilogram, sebelumnya pada H-1 Idul Fitri mencapai Rp145.000 per kilogram.

Kemudian, harga cabai merah besar turun dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram, cabai merah keriting turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, tomat turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram, dan bawang juga turun dari Rp50.000 per kilogram menjadi Rp45.000 per kilogram.

Sementara, untuk harga kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil seperti beras medium Rp10.900 per kilogram, beras premium Rp14.000 per kilogram, ayam broiler Rp45.000 per kilogram, telur ayam Rp1.950 per butir, cabai rawit Rp55.000 per kilogram dan bawang putih masih bertahan pada harga Rp36.000 per kilogram.

"Kami yakin harga kebutuhan pokok yang masih stabil itu akan turun secara bertahap seiring dengan berkurangnya permintaan setelah Lebaran," katanya.

Khusus untuk harga beras, kata Sri, saat ini sudah kembali normal setelah mengalami kenaikan signifikan di awal tahun 2024 hingga mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.

Kondisi itu terjadi karena sudah masuk musim panen dan diharapkan penurunan harga beras saat ini bisa membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Meskipun penurunan harga beras premium itu belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kilogram. Tapi, penurunan harga saat ini patut disyukuri dengan harapan harga beras bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan.

"Insya Allah, harga beras kembali normal. Intinya, masyarakat belanja sesuai kebutuhan, jangan panik," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024