Jakarta (ANTARA News) - Tulang patah biasanya terjadi karena benturan benda keras, tapi penyakit Osteogenesis Imperfecta (OI) bisa membuat penderitanya patah tulang meski tanpa benturan sedikit pun.

Menurut Kepala Divisi Endokrinologi Departemen IKA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Dr. Aman Bhakti Pulungan, penyakit genetik itu telah menyebabkan tulang penderitanya mudah patah.

"OI juga bisa menyebabkan kelemahan otot, gigi rusak, tulang belakang yang membungkuk dan hilang pendengaran," kata Aman saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan pada kolagen yang menjadi bahan dasar pembentukan tulang. Sehingga tulang cenderung lebih tipis dan kecil.

"Ini yang membuatnya mudah patah," katanya.

Menurut data dari British Orthopaedic Association tahun 2012, satu dari 20 ribu orang menderita OI. Di Indonesia sendiri, menurut Aman hanya terdata sebanyak 64 pasien.

"Tapi saya yakin jumlahnya lebih dari itu. Hanya saja warga banyak yang belum tahu soal penyakit ini," katanya.

Dia menyebutkan bahwa penyakit ini terjadi karena faktor genetik atau mutasi gen.

"Tapi yang saya periksa, sebagian besar karena genetika," katanya.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013