Inilah sepak bola dan apapun dapat terjadi."
Abuja (ANTARA News) - Mesir berharap mendapatkan keajaiban Piala Dunia dengan membalikkan kekalahan 1-6 dari Ghana pada Selasa, dan mengunci satu tiket untuk putaran final Piala Dunia di Brazil tahun depan.

Dengan kondisi Nigeria, Pantai Gading, dan Kamerun telah memastikan tempat mereka, hanya ada dua slot tersisa untuk diperebutkan di zona Afrika, di mana Burkina Faso menggenggam keunggulan tipis 3-2 atas Aljazair di pertandingan kedua pada playoff mereka, lapor AFP.

Mesir memiliki klub Al Ahly yang memenangi Liga Champions kedelapannya dengan menaklukkan wakil Afrika Selatan Orlando Pirates pada bulan ini, di mana Mohamed Aboutrika menjadi inspirator.

Aboutrika mencetak gol pada kedua pertandingan dan ia akan kembali diharapkan dapat bersinar saat Mesir mengincar kebangkitan atas "Bintang-bintang Hitam" Ghana.

Kapten Ghana Asamoah Gyan, yang mencetak dua gol di Kumasi saat timnya menang 6-1 pada pertandingan pertama, tidak meremehkan peluang Mesir untuk membalikkan keadaan.

"Inilah sepak bola dan apapun dapat terjadi," ucapnya.

"Saat ini kami berada dalam posisi yang nyaman, namun kami perlu berfokus total pada pekerjaan kami dan memastikan kami melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai Brazil."

Mesir mengalahkan Zambia 2-0 di pertandingan pemanasan pekan lalu dan pelatih "Para Firaun" Bob Bradley berjanji untuk melakukan sejumlah perubahan terhadap tim yang takluk di Kumasi.

Kecemasan Ghana perihal keamanan mereka di Kairo telah menjadi subyek berbagai surat kabar menjelang pertandingan Selasa, dan diperlukan intervensi dari badan sepak bola dunia FIFA untuk memastikan keamanan mereka di ibukota Mesir.

Bintang-bintang Hitam semakin diperkuat dengan kembalinya Kevin-Prince Boateng dan Harrison Afful, yang diskors pada pertandingan pertama.

Masalah cedera di kubu Ghana hanya menimpa bek David Addy, yang mengalami cedera pergelangan kaki.

Pertarungan untuk memperebutkan tiket terakhir Piala Dunia zona Afrika akan ditentukan pada Selasa malam antara tuan rumah Aljazair dan Burkina Faso di Stadion Mustapha Tchaker di Blida, di mana Aljazair tidak pernah kalah dalam 19 pertandingan sejak 2002.

Pada Juni, di tempat yang sama, Aljazair mengalahkan Burkina Faso 2-0 pada pertandingan persahabatan.

Bagaimanapun, kali ini Burkina Faso memiliki bekal kemenangan 3-2 dari pertemuan pertama di Ouagadoudou bulan lalu dan bertekad tampil di putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Aljazir difavoritkan untuk menang, namun mantan kapten Anthar Yahia memperingatkan bahwa kemenangan atau kekalahan pada pertandingan ini hanya ditentukan di atas lapangan, dan bukan di halaman-halaman surat kabar.

"Aljazair akan menjadi favorit untuk menang karena rekor mereka atas Burkina Faso. Itulah yang disebut oleh media, namun hal terpenting adalah apa yang benar-benar terjadi di lapangan," kata bek Esperance Yahia.

"Burkina Faso mencapai final Piala Afrika dan mereka terbukti merupakan tim yang sangat bagus. Mereka hanya memerlukan hasil imbang untuk lolos dan itu dapat menyulitkan Aljazair, yang juga perlu berhati-hati ketika menyerang."

Pelatih asal Bosnia Valid Halihodzic mengatakan Aljazir sedikit dirugikan oleh para ofisial di Burkina Faso, namun ia percaya diri timnya memiliki daya serang yang cukup untuk membalikkan kekalahan di Ouagadoudou.

"Kuda-kuda Jantan" dari Burkina Faso terdongkrak semangatnya dengan kembali pulihnya Alain Traore, yang absen pada pertandingan pertama bulan lalu.

Kelas penyerang 24 tahun ini telah terbukti pada ajang Piala Afrika di Afrika Selatan, namun karirnya sering terganggu oleh cedera.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013