Keputusan dewan itu diambil melalui konsensus, menurut sebuah pernyataan dari koordinator Dewan Eksekutif IMF, Afonso S. Bevilaqua dan Abdullah F. BinZarah.
Keputusan tersebut dibuat sekitar satu pekan setelah para koordinator mengumumkan bahwa Georgieva, Direktur Pelaksana IMF saat ini, merupakan satu-satunya kandidat untuk posisi itu.
"Dalam mengambil keputusan ini, Dewan memuji kepemimpinan Nyonya Georgieva yang kuat dan tangkas selama masa jabatannya, dalam menavigasi serangkaian guncangan global yang besar," menurut pernyataan tersebut.
Georgieva memimpin respons IMF terhadap sejumlah pukulan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk persetujuan pembiayaan baru senilai lebih dari 360 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.096) sejak dimulainya pandemi untuk 97 negara, keringanan pembayaran utang kepada anggota IMF yang paling miskin dan rentan, serta alokasi Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR) yang bersejarah yang setara dengan 650 miliar dolar AS, papar pernyataan itu.
Di bawah kepemimpinannya, IMF memperkenalkan fasilitas pembiayaan baru yang inovatif, termasuk Fasilitas Ketahanan dan Keberlanjutan serta "Food Shock Window".
Fasilitas tersebut juga mengamankan kenaikan kuota sebesar 50 persen guna meningkatkan sumber daya permanen IMF dan menyetujui penambahan kursi Afrika Sub-Sahara ketiga untuk Dewan IMF.
"Ke depannya, Dewan menyambut baik perhatian berkelanjutan Nyonya Georgieva terhadap isu-isu stabilitas makroekonomi dan keuangan, sembari memastikan bahwa IMF terus beradaptasi dan berevolusi guna memenuhi kebutuhan seluruh keanggotaannya," menurut pernyataan tersebut.
Georgieva, seorang warga negara Bulgaria, telah menjabat sebagai Direktur Pelaksana IMF sejak 1 Oktober 2019.
Sebelum bergabung dengan IMF, Georgieva menjabat sebagai CEO Bank Dunia dari Januari 2017 hingga September 2019, di mana dia juga menjabat sebagai presiden sementara Grup Bank Dunia selama tiga bulan.
Sebelumnya, Georgieva menjabat di Komisi Eropa sebagai komisaris untuk Kerja Sama Internasional, Bantuan Kemanusiaan, dan Respons Krisis, serta wakil presiden untuk Anggaran dan Sumber Daya Manusia.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024
