Istanbul (ANTARA) - Rusia pada Minggu mengatakan sangat prihatin tentang eskalasi berbahaya di Timur Tengah, seiring dengan adanya serangan Iran ke wilayah Israel.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan menyatakan keprihatinan atas eskalasi berbahaya lainnya di kawasan tersebut.

Pihaknya berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis di Timur Tengah yang belum terselesaikan, terutama di zona konflik Palestina-Israel, seringkali dipicu tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan meningkatkan ketegangan.

Kemenlu Rusia mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak dapat menanggapi serangan Iran ke Israel karena posisi negara-negara Barat yang menjadi anggotanya.

Pernyataan tersebut menanggapi Kemenlu Iran yang menyatakan serangan tersebut sesuai dengan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah.

Iran memulai serangan udara pada Sabtu terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan udara Israel tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibukota Suriah, Damaskus.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Teheran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya.

Tel Aviv belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun selama berbulan-bulan telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah.

Iran dan sekutu utamanya di Lebanon, Hizbullah, mengatakan serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa ganjaran.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Rusia kutuk keras serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah
Baca juga: AS peringatkan Iran akan ada tanggapan keras jika kirim rudal ke Rusia
Baca juga: Rusia desak penerapan resolusi DK PBB tentang gencatan senjata Gaza

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024