Istanbul (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Rabu menyatakan percaya bahwa pembicaraan tentang upaya nuklir Iran, yang akan dibuka di Jenewa, adalah kesempatan bersejarah.

Hague dalam kunjungan ke Istanbul mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu dini mengatakan bagaimana perundingan, yang dimulai Rabu antara Iran dengan kekuatan dunia, berlangsung.

Namun, ia menambahkan, "Kesepakatan ada di meja, yang akan menjadi kepentingan semua negara, termasuk yang di Timur Tengah."

"Perbedaan di antara para pihak menyempit dan saya percaya mereka dapat dijembatani melalui kemauan politik dan tekad," katanya.

"Adalah kesempatan bersejarah untuk membangun kesepakatan tentang bagaimana mengekang penyebaran nuklir di Timur Tengah dan berpeluang mengatur hubungan dengan Iran di jalur berbeda," katanya.

Ia menolak ditarik pada tanggapan Rabu oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahwa musuh besar republik Islam itu -Israel- ditakdirkan runtuh, dengan menyatakan itu "hakikat dari pembicaraan penting tersebut".

"Itu kesempatan terbaik untuk waktu lama guna membuat kemajuan pada salah satu masalah terbesar dalam kebijakan luar negeri dan kita semua harus menyadarinya," katanya.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Senin memperingatkan "tuntutan berlebihan" oleh kekuatan dunia pada pembicaraan nuklir, yang akan dilanjutkan di Jenewa pada pekan ini, kata laman resmi.

"Pada perundingan Jenewa baru-baru ini terdapat kemajuan, tapi semua orang harus menyadari bahwa tuntutan berlebihan dapat menyulitkan upaya menuju kesepakatan sama-untung," kata www.dolat.ir mengutip keterangan Rouhani kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Iran dan kelompok negara P5+1 memulai babak baru pembicaraan di Jenewa pada Rabu, setelah kedua pihak gagal mencapai kesepakatan tingkat tinggi dalam perundingan pada awal bulan ini.

"Dari sudut pandang kami, tidak boleh ada keadaan dengan niat para pihak mencapai kesepakatan dipengaruhi," kata laman itu mengutip Rouhani kepada Putin melalui telepon.

Ia berterima kasih kepada Rusia atas sikapnya di Jenewa dan menekankan bahwa upaya nuklir Iran adalah damai dan di bawah kendali badan atom Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kremlin sebelumnya melaporkan bahwa Putin berbicara kepada Rouhani pada Senin dan mengatakan kepadanya bahwa ada "kesempatan nyata" untuk menemukan jalan bagi kebuntuan sedasawarsa nuklir antara Iran dengan Barat.

Mantan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Iran dan Barat dapat berhasil dalam perundingan dalam pembicaraan putaran berikutnya, yang akan berlangsung di Jenewa pada pekan depan, demikian.
(B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013