Jakarta (ANTARA) - Sabtu malam waktu setempat (13/4), sebuah laga sepak bola yang menarik perhatian banyak penonton digelar untuk mengawali rangkaian pertandingan "Liga Super Desa" di Provinsi Guizhou, China barat daya.

Tim Sepak Bola Mahasiswa Internasional Universitas Guizhou tampil melawan Tim Sepak Bola Mi Beras Jiangxi dari Shangrao. "Liga Super Desa" yang penuh semangat dan antusiasme ini menarik pengunjung dari seluruh dunia yang ingin datang ke wilayah Rongjiang di Provinsi Guizhou untuk merasakan atmosfer unik yang dihadirkan sepak bola.

Untuk menampilkan kebudayaan mereka dengan lebih baik lagi, para mahasiswa internasional ini juga berparade di sekitar arena "Liga Super Desa" dan menyuguhkan pertunjukan kepada penonton selama jeda pertandingan, mendulang tepuk tangan meriah.
 
   Raymond Wijaya, seorang mahasiswa berusia 23 tahun asal Indonesia, mengaku sangat antusias untuk menunjukkan kemampuannya dalam bermain sepak bola di lapangan. Melihat suasana hangat yang dihadirkan gelaran "Liga Super Desa", dengan semangat dia berseru, "Dibandingkan bermain sepak bola di kota, suasana 'Liga Super Desa' Guizhou sangat berbeda. Pemandangan di sekitar lapangan sangat indah, dan suasana bermain sepak bola di sini juga sangat luar biasa. Lebih santai dan para penonton sangat antusias. Semua orang bersorak untuk para pemain kami."   Sementara itu, Brandon Graciello, mahasiswa lainnya asal Indonesia yang baru saja tiba di China, datang ke lokasi pertandingan "Liga Super Desa" di wilayah Rongjiang, Provinsi Guizhou, untuk pertama kalinya. Ekspresi kegembiraan tampak jelas di wajahnya.
 
   Sementara itu, Brandon Graciello, mahasiswa lainnya asal Indonesia yang baru saja tiba di China, datang ke lokasi pertandingan "Liga Super Desa" di wilayah Rongjiang, Provinsi Guizhou, untuk pertama kalinya. Ekspresi kegembiraan tampak jelas di wajahnya.   Saat pertandingan dibuka, Gracia Firstine Rhynhad, seorang mahasiswa Universitas Guizhou asal Indonesia, melambaikan bendera di tangannya dan duduk di auditorium sambil menyemangati para pemain.


"Ini kesempatan yang baik bagi kami untuk berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola kali ini. Kami tidak hanya dapat belajar dari keterampilan sepak bola satu sama lain, tetapi juga dapat meningkatkan persahabatan antarmasyarakat dari berbagai negara. Kami berharap acara olahraga yang diadakan di wilayah Rongjiang, Provinsi Guizhou, ini akan makin baik, dan ke depannya kami akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bermain di sini."

Sebagai pemuda keturunan China-Indonesia, melalui pengaruh kakeknya, Brandon sejak kecil sudah bercita-cita untuk pergi ke China.

"Ekonomi China berkembang sangat pesat, dan pedesaannya pun memiliki masa depan yang cerah untuk pembangunan. Saya berharap dapat mempelajari lebih banyak ilmu tentang ekonomi dan perdagangan internasional di China, dan berkontribusi dalam peningkatan kerja sama ekonomi, serta pertukaran perdagangan antara China-Indonesia di masa depan," tutur Brandon.
 
   Saat pertandingan dibuka, Gracia Firstine Rhynhad, seorang mahasiswa Universitas Guizhou asal Indonesia, melambaikan bendera di tangannya dan duduk di auditorium sambil menyemangati para pemain.  Raudhah Zahra Annabila, seorang mahasiswa asal Indonesia, mengenakan kostum tradisional berwarna keemasan dan stiker kecil bendera Merah-Putih di pipinya, menyemangati para pemain dari bangku stadion.


"Ini kali pertama kami datang untuk menyaksikan langsung 'Liga Super Desa' dan tampil di lokasi. Kami berdua sangat menantikan momen ini. Sangat antusias dan sedikit gugup. Teman-teman sekelas saya dan saya secara khusus menyiapkan penampilan kami hari ini untuk memadukan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, dengan harapan agar semakin banyak penonton China memahami budaya kami," ujar Gracia dengan wajah tersipu sambil tersenyum.
 
   Raudhah Zahra Annabila, seorang mahasiswa asal Indonesia, mengenakan kostum tradisional berwarna keemasan dan stiker kecil bendera Merah-Putih di pipinya, menyemangati para pemain dari bangku stadion.


"Teman-teman sekelas saya yang berasal dari China sering memberi tahu saya bahwa 'Liga Super Desa' sangat viral, jadi saya menanti-nantikan momen untuk berpartisipasi dalam acara hari ini. Melihat begitu banyak penonton dan penggemar sepak bola yang bersorak untuk tim kami, saat ini, saya merasa sepak bola seolah telah menjadi bahasa kita bersama," ujarnya dengan raut wajah gembira.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024