"Ini yang menjadi perhatian kami dalam menyukseskan gelaran Pilkada serentak di Kaltim, mengingat tren partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang mencapai angka sekitar 79 persen,"
Samarinda (ANTARA) -
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Abdul Qoyim Rasyid berharap ada peningkatan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
 
"Ini yang menjadi perhatian kami dalam menyukseskan gelaran Pilkada serentak di Kaltim, mengingat tren partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang mencapai angka sekitar 79 persen," ucapnya di Samarinda, Rabu.
 
Dari data KPU Kaltim pada gelaran Pemilu 2024, partisipasi pemilih di Benua Etam pada pemilihan presiden mencapai 79,82 persen, kemudian pemilihan DPR RI sebesar 79,18 persen, pemilihan DPD RI sebanyak 79,18 persen dan pemilihan DPRD provinsi sebanyak 79 persen.
 
Dikemukakan Qoyim, upaya untuk meningkatkan partisipasi Pilkada serentak di Kaltim ialah sosialisasi yang melibatkan semua pihak, bukan hanya dari pihak penyelenggara.
 
"Sosialisasi pemilu serentak bukan hanya tanggung jawab KPU atau penyelenggara, tetapi juga melibatkan semua elemen terkait, termasuk akademisi, media, dan masyarakat. Semakin banyak informasi yang disampaikan, semakin banyak pilihan yang dimiliki oleh pemilih," paparnya.
 
Kemudian, upaya lainnya dengan melakukan penguatan badan Ad Hoc, mulai dari PPK hingga PPS. Pihaknya tengah merancang beberapa kegiatan yang akan dikerjasamakan dengan media, termasuk melalui iklan layanan masyarakat.
 
Penguatan kolaborasi antara media dan penyelenggara menjadi prioritas agar informasi terkait kepemiluan, tahapan, syarat pemilih, dan proses menjadi calon dapat lebih dipahami oleh masyarakat.
 
"KPU Kaltim tengah merancang evaluasi pemilu sebelumnya untuk mempersiapkan Pilkada 2024. Selain itu, kami juga akan membahas rancangan badan Ad Hoc untuk Pilgub dan Pilwali atau Pilbup," ujar Qoyim.

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024