Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menerima bantuan kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan banjir lahar dingin, banjir bandang, dan tanah longsor.

"Kita mendapatkan bantuan Dana Siap Pakai sebesar Rp250 juta dan dukungan logistik serta peralatan penanganan darurat dari BNPB untuk penanganan bencana," kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra, di Batusangkar, Kamis.

Dukungan logistik dan peralatan penanganan darurat bencana yang diberikan di antaranya 300 paket sembako, 300 paket hygine kit, 200 paket makanan siap saji, 25 unit velbed, 100 pcs kasur lipat, 200 pcs selimut, tiga unit genset, lima unit pompa apung, dua unit light tower, dua unit tenda pengungsi, lima unit tenda keluarga 4x4, dan 1.008 botol sabun cair.

"Bantuan yang diberikan oleh BNPB ini sangat membantu dalam penanganan bencana di Tanah Datar," kata dia.

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar dr. Ermon Revlin mengatakan, selain menyalurkan bantuan BNPB juga menurunkan tim untuk meninjau kondisi daerah yang terpapar bencana.

"Kunjungan tm BNPB ke lokasi terdampak bencana di Tanah Datar merupakan format dokumentasi dan dokumen manajemen. Apakah direhab rekon atau transisi, nanti ada statusnya dari BNPB," katanya.

Ia menyebut, Pemkab Tanah Datar menunggu kepastian kelanjutan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait program rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) pascabencana banjir yang melanda daerah itu.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Tanah Datar pada Senin (8/4). Bencana itu merusak fasilitas umum hingga lahan pertanian warga di daerah setempat.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi merata di 14 Kecamatan di Tanah Datar, sehingga pemkab menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir bandang selama 14 hari terhitung 8 - 21 April 2024.

Sejumlah infrastruktur dilaporkan rusak akibat bencana tersebut di antaranya di Kecamatan Tanjung Baru satu jembatan putus dan satu jembatan di Nagari Barulak retak sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat akibat dihantam banjir bandang serta adanya jalan terban.

Pascabencana banjir bandang tersebut Pemkab Tanah Datar bergerak cepat mendata dan menindak lanjuti setiap laporan masyarakat.

Baca juga: Pengerukan sendimen aliran lahar dingin di Tanah Datar selesai

Baca juga: Lima nagari di Tanah Datar diterjang banjir lahar hujan Gunung Marapi

Baca juga: PVMBG paparkan penyebab banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024