Bengkulu (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu RI menggandeng media massa dan organisasi masyarakat (ormas) untuk mengawasi Pemilu Legislatif 2014.

"Media massa dan ormas memiliki peran strategis untuk mengawasi Pemilu Legislatif sehingga pelaksanaannya lebih berkualiatas dan demokratis," kata Ketua Bawaslu RI Nasrullah saat membuka acara Pelatihan Pengawasan Pemilu bagi Media Massa dan Ormas di Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan melalui pelatihan tersebut, para peserta yang terdiri dari pekerja pers dan ormas memahami proses pengawasan Pemilu yang dilakukan Bawaslu.

Selanjutnya, kedua elemen ini diharapkan terlibat langsung mengawasi pemilu sehingga kualitas Pemilu Legislatif 2014 lebih baik.

Pelatihan pengawasan Pemilu bagi pekerja media massa dan ormas tersebut salah satunya dilatarbelakangi minimnya kekuatan personil Bawaslu dalam pengawasan.

"Terutama di Tempat Pemungutan Suara (TPS) belum ada keputusan jelas apakah akan ada tim pengawasan sebab Kementerian Keuangan belum memberikan sinyal persetujuan," katanya.

Bawaslu merancang pengawasan di tingkat TPS dilakukan oleh mitra PPL. Namun kebutuhan akan mitra PPL untuk mengawasi proses pemilu di tingkat TPS membutuhkan anggaran.

Menurut dia, di tingkat Komisi II DPR RI sudah ada persetujuan untuk membentuk mitra PPL tersebut, namun belum ada keputusan persetujuan anggaran dari Kementerian Keuangan.

Lebih lanjut menurut dia, pelatihan terhadap media massa dan ormas tersebut juga untuk menjalin silaturahmi antara Bawaslu dan insan pers serta ormas.

Insan pers kata dia seringkali lebih cepat menemukan adanya ketidakberesan dalam penyelenggaraan Pemilu, dibanding petugas Bawaslu.

"Meski Bawaslu mengedepankan pencegahan pelanggaran, namun pada Pemilu kali ini kami lebih tegas tidak hanya penanganan pelanggaran tapi langsung menindak," katanya menerangkan.

Sementara ormas kata dia merupakan kompetitor partai politik yakni memiliki massa yang dapat digerakkan untuk menjadi relawan pengawas pemilu.

Pelatihan selama tiga hari yakni dari Sabtu hingga Minggu (23-25/11) diisi sejumlah pemateri antara lain dari Bawaslu RI, Komite Pengawas Pemilih Independen, Persatuan Pewarta Warga Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia.

Kepala Biro Humas dan Pengawasan Internal Bawaslu Jajang Abdullah mengatakan pelatihan tersebut diikuti sebanyak 45 orang yang terdiri dari 25 orang anggota ormas dan 20 orang insan pers.(*)

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013