Riga (ANTARA News) - Dua warga Rusia tewas di satu pusat perbelanjaan yang ambruk di ibu kota Latvia, Riga, Kamis, kata kementerian luar negeri negara Baltik itu pada Sabtu.

"Polisi memberitahu kami bahwa dua warga negara Rusia - seorang pria dan seorang wanita - telah tewas dalam reruntuhan," kata seorang juru bicara kementerian.

Sebuah dinding dan sekitar 500 meter persegi (5.300 kaki persegi) atap pusat perbelanjaan Maxima runtuh pada Kamis sore, memerangkap puluhan orang di bawah reruntuhan. Dan, satu keruntuhan kedua terjadi ketika parpenyelamat sudah bekerja di lokasi kejadian.

Selanjutnya, keruntuhan ketiga terjadi pada Sabtu malam, tetapi tidak ada penyelamat yang terluka, kata polisi.

Menurut laporan terbaru, 54 mayat telah ditemukan dari puing-puing sejauh ini. Setidaknya tiga dari mereka yang tewas adalah penyelamat. Empat puluh orang terluka dalam keruntuhan, 29 di antaranya memerlukan rawat inap.

Pencarian mayat sempat ditunda Kamis karena masih terdapat 300 meter persegi puing-puing yang tidak stabil dan berbahaya bagi mereka yang terlibat dalam upaya penyelamatan.

Namun, pencarian dilanjutkan setelah Walikota Riga Nils Usakovs mengatakan bahwa hingga 16 orang diduga masih berada di bawah reruntuhan.

Usakovs mengatakan pemerintah kota telah memutuskan untuk benar-benar membongkar bangunan itu setelah upaya penyelamatan berakhir.

"Kita akan berpikir tentang konstruksi larangan total di tempat ini," katanya. "Kita mungkin harus membangun sebuah peringatan untuk semua korban."

Polisi berpendapat kesalahan desain, kesalahan konstruksi dan atap yang terlalu berat sebagai tiga kemungkinan alasan di balik runtuhnya mal itu, yang dibangun pada tahun 2011, RIA Novosti melaporkan.

(H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013