Semua adalah warga Gorontalo yang hidup rukun, aman, dan damai di Banuroja.
Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar pasar murah bersubsidi dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, di Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato.

"Ini untuk kedua kalinya saya berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah. Pertama kali saat masih bertugas di Kabupaten Pohuwato. Pondok ini mampu hadir di tengah keberagaman Desa Banuroja dengan latar belakang warganya yang berbeda suku dan agama. Pemprov pun memanfaatkan kunjungan ini dengan menggelar pasar murah bersubsidi dan GPM," kata Penjabat Gubernur Ismail Pakaya, di Gorontalo, Kamis (18/4).

Gubernur sekaligus menghadiri Haul Masyayikh ke-3 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah tersebut.

Desa Banuroja dikenal sebagai miniatur kebinekaan yang penduduknya terdiri dari sembilan suku. Ada Gorontalo, Bali, Minahasa, Sangihe Talaud, Jawa, Flores, Lombok, Toraja, dan Batak.

"Semua adalah warga Gorontalo yang hidup rukun, aman, dan damai di Banuroja. Berada di tengah keberagaman maka wajarlah pondok ini melaksanakan berbagai kegiatan sosial seperti pasar murah tidak hanya bagi umat Islam saja," kata Gubernur.

Pasar murah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah menyediakan 1.000 paket bahan pangan. Terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur, cabai dan bawang merah. Sementara untuk GPM menjual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 2,5 ton.

"Saya berharap kita semua terus menjaga kekerabatan, kerukunan, dan persaudaraan yang telah dibina selama ini oleh masyarakat Banuroja," katanya pula.
Baca juga: Gubernur Gorontalo minta TPID bergerak cepat cegah inflasi
Baca juga: Gubernur Gorontalo sebut pasar murah bakal digelar hingga H+7 Lebaran

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024