Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memperkirakan kualitas pemerintahan hasil Pemilihan Umum 2014 tidak akan berubah.

"Kasus penyalahgunaan kekuasaan, korupsi masih akan berlangsung pasca-Pemilu 2014," kata Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris usai sosialisasi "Penelitian dan pengembangan IPTEK dan Kajian Pemilu Dunia" di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan secara umum skema pemilu Indonesia tidak menjanjikan munculnya wakil rakyat yang akuntabel hasil Pileg.

"Sistem pemilu legislatif lebih menjanjikan munculnya anggota legislatif yang representatif, tapi tidak akuntabel karena masih ada masalah Daerah Pemilihan dan jumlah pemilih," ujarnya.

Syamsuddin mengatakan dalam pilpres juga ada masalah, misalnya seleksi internal partai politik terkait bakal calon presiden yang akan diajukan.

Menurut dia seharusnya ada pemilihan pendahuluan di masing-masing parpol sebelum menentukan bakal capres.

Syamsuddin mengatakan jangan seolah-olah semua ketua umum partai memiliki hak instimewa untuk menjadi bakal capres dari partai tersebut.

"Misalnya di Amerika Serikat, apakah Barack Obama, George Bush, dan Bill Clinton pimpinan parpol? Mereka bukan pimpinan parpol, namun tokoh internal partai," tegasnya.


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013