Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR Diah Nurwitasari mendorong pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penyambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga.

“Sambungan jaringan gas rumah tangga yang setiap tahunnya ditargetkan satu juta, hanya bergerak di beberapa puluh ribu saja. Langkah ini masih terlalu kecil. Jadi kita memang harus sangat serius untuk mendorong pembangunan infrastruktur ke depannya,” kata Diah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, dengan segala pembangunan infrastruktur yang memberdayakan potensi gas alam Indonesia ke depan, semakin membuat banyak rumah tangga yang bisa merasakan manfaat gas sebagai sumber energi.

Diah menambahkan, potensi yang kurang dimanfaatkan berdampak pada penurunan penggunaan elpiji.

Baca juga: ITDC kebut konstruksi jaringan pipa gas alam di the Nusa Dua Bali

“Mungkin tidak dalam waktu dekat, namun langkah serius harus dilakukan ke arah sana,” kata Diah.

Ia mengatakan bahwa penggunaan elpiji oleh masyarakat membuat negara menyumbang subsidi yang sangat besar.

“Kita harap ketika negara mulai beralih (dari menggunakan elpiji) dan bisa dengan jaringan gas rumah tangga, maka subsidi untuk elpiji akan berkurang dan anggaran bisa dipakai untuk pembangunan lainnya,” kata Diah.

Di samping itu, Diah juga mendorong adanya komunikasi yang tegas terhadap Dana Bagi Hasil yang dilakukan pemerintah setempat. Ia tegaskan untuk terus dikawal dengan harapan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Diah memaparkan bahwa dana bagi hasil adalah setengah dari APBD kabupaten setempat.

“Tentu perlu dipantau terus dan harus tahu alokasinya seperti apa. Kita perlu melakukan komunikasi dan klarifikasi terlebih dahulu dengan pemerintah kabupaten setempat. Jika memang dana bagi hasil tersebut kurang terarah secara optimal, tentu kita bisa memberikan solusi yang optimal kepada mereka,” ucapnya.

Baca juga: PGN gandeng Patra Jasa perluas jaringan gas bumi

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024