Teheran (ANTARA News) - Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Alaeddin Boroujerdi mengatakan semua sanksi yang dikenakan Barat untuk menghentikan aktivitas nuklir Iran harus dicabut.

"Pencabutan bagian dari sanksi ini sama sekali tidak cukup dan menurut pandangan parlemen pencabutan semua sanksi adalah kebutuhan mendesak dan merupakan bagian dari keinginan nasional kita," kata Boroujerdi pada Senin (25/11) merujuk pada komitmen negara-negara P5+1 tentang pencabutan sanksi Barat terhadap Iran.

Ia menegaskan kembali bahwa sanksi dan resolusi unilateral yang diterapkan Amerika Serikat dan Eropa di luar kerangka Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus segera dicabut.

"Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kurva sanksi sudah mulai menunjukkan kecenderungan menurun," kata legislator senior itu seperti dikutip kantor berita Iran, Fars.

Tetapi, ia menambahkan, pencabutan sebagian sanksi yang diputuskan dalam pertemuan di Jenewa, Swiss, juga akan berdampak baik terhadap ekonomi Iran.

Boroujerdi juga menggarisbawahi bahwa parlemen Iran ingin mempertahankan hak nuklik Iran.

Pada Minggu (24/11), Iran dan Grup 5+1 yang terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Jerman mencapai kesepakatan final tentang program nuklir Iran.

Kesepakatan itu mencakup pencabutan sebagian sanksi Barat pimpinan Amerika Serikat terkait pasokan minyak, ekspor petrokimia, dan operasi perbankan, termasuk pembayaran kembali pendapatan ekspor minyak Iran.

Penjualan minyak Iran akan bisa dijalankan seperti sebelumnya dan pendapatan dari penjualan minyak Iran akan dilepaskan.

Sanksi terhadap sektor petrokimia, industri otomotif, ekspor dan impor emas serta logam mulia lain, serta layanan asuransi transportasi dan pengapalan Iran juga akan dicabut.

Menurut kesepakatan itu, sanksi lebih lanjut tidak akan dikenakan terhadap Iran.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013