Jika serangan-serangan ini dilancarkan, maka dampaknya akan dramatis."
Niamey (ANTARA News) - Polisi Niger menangkap seorang pria yang dituduh merencanakan dua serangan teror di lokasi-lokasi strategis di ibu kota negara itu, Niamey, kata seorang menteri kepada AFP, Kamis.

"Jika serangan-serangan ini dilancarkan, maka dampaknya akan dramatis," kata Menteri Kehakiman Marou Amadou, dengan menambahkan bahwa keamanan telah diperketat di sekitar daerah-daerah yang akan menjadi sasaran.

Amadou mengidentifikasi tersangka itu sebagai Beidari Moulid. Ia tidak memberikan penjelasan terinci mengenai tanggal penangkapan atau usia serta kewarganegaraan tersangka.

Ia menyatakan, Moulid berusaha mengirim rencana serangannya itu ke Mali dengan sebuah alat memory portable yang disembunyikan di celana, namun pihak berwenang Niger menyita kartu memory itu di sebuah bis tujuan Mali.

Tersangka melakukan kontak dengan Cheibane Ould Hama, seorang Mali yang menjalani masa hukuman karena membunuh seorang pejabat Pentagon dan empat orang Arab Saudi namun melarikan diri dari sebuah penjara di Niamey pada Juni lalu.

Penyelidikan terhadap Moulid mengarahkan polisi pada Cheibane, kata menteri itu. Pasukan khusus Prancis menangkap buronan tersebut di Mali utara pada Selasaa.

Keadaan di Niger tegang setelah dua serangan bom bunuh diri pada 23 Mei di wilayah utara dengan sasaran sebuah pangkalan militer di Agadez dan sebuah tambang uranium di Arlit yang dikelola perusahaan nuklir Prancis Areva. Lebih dari 20 orang tewas dalam pemboman tersebut.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013