Roma (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Italia, Romano Prodi, mengakui bahwa pihaknya telah mendapat dukungan Presiden Amerika Serikat (AS), George Walter Bush, untuk mengambil alih kepemimpinan komando militer Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon (UNIFIL). Ia mengungkapkan, Presiden Bush dalam percakapan denganya per telepon, Kamis (Jumat WIB) menyatakan, pihak Washington (AS) berpandangan posiif atas tawaran Italia memimpin UNIFIL, dan mengharapkan sekutu-sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dapat mengirimkan pasukan ke Libanon. "Saya berharap akan ada kontribusi yang luas dari Eropa," kata Prodi dalam wawancara dengan Radio Nasional Italia (RAI). Ia menimpali, "Bush melakukan upaya keras untuk mendorong negara-negara sahabat, agar memperbesar jumlah peserta misi ini." Di Washington DC, Juru Bicara Gedung Putih (Kantor Kepresidenan AS), Dana Perino, mengatakan bahwa Bush telah menegaskan, AS berkomitmen penuh terhadap misi perdamaian PBB di Libanon, sekalipun memutuskan belum dapat mengirimkan personel militer ke sana, dan baru memberikan bantuan dana maupun teknis. Sejumlah negara calon penyumbang pasukan untuk UNIFIL sempat menyatakan keprihatinan lantaran kurang jelas dan kuatnya mandat PBB, dimana UNIFIL tidak bisa membela diri jika diserang, seperti pasukan yang sudah ada di Libanon saat ini. Namun, PBB kini membolehkan pasukannya menggunakan senjata untuk pertahanan diri atau untuk melindungi warga sipil. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006