Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Jakarta telah siap untuk penanggulangan banjir.

"Kita sudah siap semua. Kepala Pelaksana BPBD DKI sudah siap juga. Pelaksana utama itu daerah, kita hanya pendamping dan DKI sudah menyatakan siap, baik secara struktural seperti membangun waduk, sosialisasi, pelatihan dan lain-lain. Dan kami dari belakang mendukung apa yang dibutuhkan pemda," kata Sekretaris Utama BNPB Fatchul Hadi usai Gelar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta Selatan, Minggu.

Kementerian PU juga disebut Fatchul telah memeriksa secara teliti tanggul-tanggul di Ciliwung, Bekasi dan Depok serta telah memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak.

Pada 2012, tanggul roboh telah menyebabkan banjir besar melanda Jakarta, termasuk kawasan pusat kota di Bundaran HI yang biasanya tidak pernah terlanda banjir.

BNPB mengadakan gelar satuan reaksi cepat untuk melatih kesiapan menghadapi banjir dengan menurunkan 1.000 personel gabungan dari TNI/Polri, Basarnas dan instansi terkait lainnya, sedangkan untuk persiapan musim hujan yang puncaknya Desember dan Januari mendatang, Fatchul mengatakan 3.000 personel telah disiapkan untuk evakuasi dan penanggulangan banjir lainnya.

Kepala Pusat Data Info dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BNPB telah menyiapkan dana siap pakai sebesar Rp100 miliar untuk digunakan dalam penanggulangan bencana banjir, longsor dan lahar dingin yang sering terjadi sebagai dampak hujan deras di berbagai daerah.

"Jika kurang, anggaran ini akan ditambah. Kita punya dana siap pakai untuk mem-backup pemerintah," ujar Sutopo.

BNPB juga telah menyusun rencanan kontingensi nasional di mana wilayah-wilayah banjir telah dipetakan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia agar pemerintah daerah dapat mengantisipasinya.

"Kita juga telah menyiapkan logistik yang dibutuhkan seperti makanan, tenda, perahu karet dan lainnya," papar Sutopo.

Untuk Jakarta, BNPB telah melakukan koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang telah mengeluarkan surat pernyataan siaga banjir.

Sutopo memperkirakan Jakarta akan tetap dilanda banjir tahunan pada akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014, meskipun besarannya tidak dapat diperkirakan.

"Misalnya Ciliwung, ini pasti banjir karena bantaran kali penuh pemukiman," ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan telah dilakukan banyak persiapan untuk mengurangi dampak bencana banjir seperti pembuatan 2.000 sumur resapan oleh Pemda DKI dan perbaikan pompa-pompa air di berbagai lokasi.

Tahun ini diperkirakan ada 62 titik banjir yang perlu diwaspadai di berbagai daerah di Jakarta.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013