Teheran (ANTARA) - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa mungkin dibutuhkan waktu 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan di Jalur Gaza, yang dibombardir dan dihancurkan oleh rezim Israel.

Diperkirakan 37 juta ton puing menumpuk di Gaza, menurut stasiun TV berita RT Arabic, yang  mengutip pejabat senior Layanan Pekerja Ranjau PBB (UNMAS), Pehr Lodhammar, pada Jumat (26/4).

“Kita berbicara tentang 14 tahun kerjaan dengan 100 truk,” lapor media asing tersebut, yang mengutip pejabat PBB tersebut.

Sedikitnya 10 persen dari artileri yang ditemukan di Gaza belum meledak dan menjadi ancaman permanen bagi masyarakat, tim evakuasi, serta pekerja yang membersihkan reruntuhan tersebut, katanya menambahkan.

Sejak Oktober 2023, militer Israel terus menggempur Jalur Gaza. Perang di wilayah kantong tersebut telah menewaskan lebih dari 34.000 orang, yang kebanyakan di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan 75 pengungsi Gaza atau sekitar 1,7 juta orang, terpaksa menyelamatkan diri.

Banyak dari mereka disebutkan beberapa kali harus mencari tempat yang cukup aman di tengah gencarnya serangan udara dan penembakan Israel yang melintasi Jalur Palestina yang terkepung itu.


Sumber: IRNA-OANA

Baca juga: Otoritas Gaza bantah klaim AS terkait jumlah bantuan yang masuk

Baca juga: Sejuta warga Gaza kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik


 

Warga Palestina kehilangan rumah usai operasi Israel di Gaza tengah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024