khususnya ke Jakarta Utara dan Barat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mendorong Perumda PAM Jaya untuk memperluas jaringan pipanisasi sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau yang diprediksi mulai April tahun ini.
 
"Kita mendukung dalam bentuk pemberian penyertaan modal daerah (PMD) agar mereka bisa memperluas jaringan layanan, khususnya ke Jakarta Utara dan Barat," kata Ismail di Bogor, Sabtu.
 
Ismail menjelaskan, pipanisasi sudah selama 25 tahun dikerjasamakan, namun hingga kini belum terealisasi secara maksimal.
 
Maka dari itu, tegasnya, hal itu harus menjadi komitmen PAM Jaya untuk memberikan cakupan layanan 100 persen pada 2030.

Baca juga: Legislator harap cagub DKI jamin ketersediaan air bersih
 
Selain itu, dia juga berharap PAM Jaya mampu melakukan perbaikan maupun perawatan jaringan tingkat kebocoran air (non revenue water/NRW) demi terjaminnya ketersediaan.
 
"Salah satu faktor besarnya NRW yang saat ini lebih dari 45 persen itu adalah kebocoran yang diakibatkan tidak terawatnya jaringan eksisting," ujarnya.
 
Berdasarkan prediksi musim kemarau 2024 di Indonesia, BMKG menyatakan sebagian wilayah Jakarta mulai kemarau pada dasarian III (sepuluh hari ketiga) April.
 
Sejumlah wilayah tersebut yakni Kepulauan Seribu (Kecamatan Kep. Seribu Utara, Kep. Seribu Selatan), Jakarta Barat (Cengkareng, Grogol, Petamburan, Kalideres, Tamansari, Tambora).

Baca juga: Pipanisasi untuk solusi air bersih di Muara Angke
 
Lalu, Jakarta Pusat (Gambir, Kemayoran, Sawah Besar), dan Jakarta Timur (Cakung, Duren Sawit), Jakarta Utara (Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjungpriok).
 
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan air bersih PAM Jaya pada April 2024 ini dapat mengalir ke empat ribu kepala keluarga (KK) di permukiman prioritas yang rawan krisis air secara menyeluruh.

Dia mengungkapkan bahwa adanya instalasi perpipaan PAM Jaya yang terpasang di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, mampu mengurangi beban warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
 
Selama ini, warga harus membeli air bersih ke penjual air keliling seharga Rp300 ribu per bulan. Sedangkan dengan hadirnya air PAM Jaya ini maka pengeluaran warga berkurang.

Baca juga: Jaringan perpipaan air minum di Jakarta perlu dipercepat

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024