Moskow (ANTARA News) - Kedutaan Besar Rusia di Tripoli, yang dievakuasi setelah serangan massa pada awal Oktober, siap untuk melanjutkan pekerjaan bulan ini, kata diplomat senior Rusia dan Libya, Senin.

"Kami menunggu visa yang akan diterbitkan kepada karyawan kami. Kami siap untuk kembali pada 8 Desember jika tiga dari karyawan kami mendapatkan visa. Tanpa mereka kita tidak punya hak untuk kembali," kata Leonid Frolov, penasihat senior kedutaan itu.

Menteri Luar Negeri Libya Mohamed Abdelaziz mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Voice of Rusia bahwa kementeriannya "sepenuhnya siap untuk mengembalikan Kedutaan Besar Rusia ke Libya."

"Kami berharap bahwa tim diplomat Rusia akan kembali ke Libya secepat mungkin sehingga kita dapat mengembalikan dan memperkuat hubungan kami," katanya, sebagaimana dilaporkan RIA Novosti.

Sekelompok penyerang tak dikenal melepaskan tembakan di kedutaan Rusia pada 2 Oktober dan mencoba memasuki gedung, tetapi melarikan diri dari tempat kejadian setelah dua dari mereka tewas dan dua terluka parah.

Duta Besar Rusia untuk Libya, Ivan Molotkov, mengatakan kepada para wartawan bahwa para penyerang "bersenjata lengkap" dan terlibat dalam "tembakan sembarangan", melubangi jendela, pintu dan dinding dengan peluru.

Keesokan harinya, Rusia mengevakuasi seluruh staf kedutaan dan keluarga mereka berjumlah 52 orang ke Tunisia.


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013