Pertemuan dengan pihak SCZone kali ini untuk menggali potensi dan peluang kerja sama Kawasan Ekonomi Terusan Suez di Mesir dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia melalui pertukaran informasi.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga membahas peluang penguatan kerja sama perdagangan Indonesia dan Mesir bersama pihak Zona Ekonomi Terusan Suez (Suez Canal Economic Zone/SCZone) di Kairo, Mesir, Minggu (28/4).

"Pertemuan dengan pihak SCZone kali ini untuk menggali potensi dan peluang kerja sama Kawasan Ekonomi Terusan Suez di Mesir dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia melalui pertukaran informasi," kata Jerry melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Jerry mengatakan, SCZone merupakan kawasan yang signifikan bagi aktivitas bisnis di Mesir dan Kawasan. Selain itu, juga merupakan kawasan yang strategis bagi perdagangan dan rantai pasokan yang bernilai tambah.

Baca juga: RI catat transaksi Rp253 miliar dalam pameran produk makanan di Mesir

Selain Mesir, promosi produk unggulan Indonesia juga ditujukan ke kawasan lain di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tengah mengingat lebih dari delapan persen perdagangan global melintasi Terusan Suez setiap tahun.

SCZone didirikan pada 2015 dan mencakup area seluas 461 km2 di sepanjang tepi Terusan Suez yang menghubungkan laut Mediterania dan laut Merah. Kawasan yang terdiri dari empat wilayah pengembangan dan enam pelabuhan tersebut merupakan jalur perdagangan vital antara Eropa dan Asia.

"Kami mengapresiasi seluruh delegasi SCZone yang telah menyambut delegasi Indonesia dengan hangat. Semoga ke depannya, kerja sama Indonesia dan Mesir semakin kuat dan ekspor produk Indonesia ke Mesir semakin meningkat," ujar Jerry.

Baca juga: Wamendag imbau masyarakat laporkan aktivitas penimbunan bahan pangan

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Mesir pada 2023 terbesar di Afrika Utara yaitu 1,58 miliar dolar AS. Nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,37 miliar dolar AS terbesar di Afrika Utara dan terbesar ketiga di Timur Tengah setelah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024