Jakarta (ANTARA) - Indonesia siap memaparkan beberapa program konservasi air yang telah dilakukan dalam World Water Forum (WWF) ke-10 untuk memberikan contoh praktik baik kepada negara-negara peserta forum tersebut.

"Aksi konkret yang akan kita promote di sana. Kita sudah punya program-program untuk menangani bagian hulu, kita juga punya best practice, lesson learned di lapangan yang sudah berhasil," kata Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) KLHK M. Saparis Soedarjanto ketika ditemui oleh ANTARA di Jakarta, Senin.

Hal itu sesuai dengan prinsip Indonesia untuk memberikan contoh nyata melalui berbagai implementasi yang sudah dilakukan, katanya.

Dia menjelaskan beberapa program yang sudah dilakukan membuahkan hasil termasuk penanganan mata air yang sudah mulai kering dan mengalami pemulihan.

Saparis memberikan contoh seperti yang dilakukan di Gorontalo di mana implementasi perhutanan sosial yang melibatkan masyarakat berhasil menghidupkan kembali mata air yang sempat mengering.

Baca juga: KLHK bawa isu rehabilitasi hutan untuk dukung retensi air dalam WWF

"Setelah kita konservasi di bagian hulunya mata air mulai hidup lagi. Ini menggambarkan bahwa program kita, konservasi air itu amat sangat terkait dari pendayagunaan dan pengendalian. Kalau kita bicara mata air dimanfaatkan itu pendayagunaan, kemudian dengan kita melakukan penanganan di bagian hulu kemudian banjir kita reduksi itu bagian pengendalian," ujarnya.

Kesempatan untuk berbagi pengalaman itu juga menjadi forum bagi Indonesia agar dapat menyampaikan kepada komunitas internasional apa yang sudah dilakukan di tanah air, termasuk dalam konteks perubahan iklim yang menjadi perhatian banyak pihak saat ini.

Salah satu pengalaman yang akan dibagi adalah dalam isu Maintaning and Enhancing Water Yield Through Forest and Land Rehabilitation atau mempertahankan dan meningkatkan simpanan air lewat rehabilitasi hutan dan lahan. Di mana rehabilitasi hutan dan lahan turut menjadi fokus Perjanjian Paris untuk menghadapi perubahan iklim.

Baca juga: Kemlu RI sebut deklarasi tingkat menteri WWF ke-10 siap disahkan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024