Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan, warga yang ingin membangun rumah harus memperhatikan strukturnya dan dipastikan tahan terhadap guncangan gempa bumi agar tidak mudah roboh sebagai persiapan diri apabila kembali terjadi gempa.

"Nanti ke depan sigap lagi, kalau membangun rumah harus kuat," kata Barnas usai meninjau warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi Magnitudo 6.2 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.

Ia menuturkan jajarannya sudah melakukan peninjauan langsung ke daerah yang terdampak bencana gempa bumi, sekaligus melakukan pendataan kerusakan rumah warga maupun bangunan fasilitas umum lainnya setelah terjadi gempa.

Hasil dari peninjauan di lapangan, kata dia, ternyata banyak rumah yang rusak akibat guncangan gempa bumi itu karena struktur bangunannya dinilai kurang kokoh, akibatnya mudah rusak.

"Saya lihat yang rusak-rusak itu karena strukturnya tidak bagus," katanya.

Baca juga: BPDB: 29 bangunan di Sukabumi rusak akibat terdampak gempa Garut

Ia menyampaikan turut prihatin kepada masyarakat yang rumahnya rusak akibat guncangan gempa bumi, kejadian tersebut menjadi pelajaran agar ke depan dalam membangun rumah bisa lebih kuat, terutama tahan gempa.

Menurut dia pemerintah daerah perlu melakukan pengawasan atau pengecekan yang bisa dilakukan oleh aparatur pemerintah desa atau kelurahan untuk melihat langsung kondisi rumah-rumah warga yang akan dibangun strukturnya bagus atau tidak.

"Setiap pembangunan itu harus juga dilihat dulu oleh aparat desa agar supaya kalau gempa itu tidak terjadi korban," katanya.

Ia mengimbau masyarakat di Kabupaten Garut untuk selalu waspada dan bisa menghindari risiko kerugian materi maupun jiwa dampak bencana alam karena bencana seperti gempa bumi tidak dapat diprediksi.

Masyarakat, lanjut dia, harus memiliki kesadaran mitigasi bencana atau cara menyelamatkan diri apabila terjadi bencana alam gempa bumi agar selamat, bukannya memikirkan cara menyelamatkan harta benda, surat-surat dan sebagainya.

"Yang paling penting nyawa dulu, terus kemudian kita berharap masyarakat juga mulai mengedukasi diri bagaimana supaya apabila terjadi itu cepat, lalu tidak berpikir lama, misalnya yang rumahnya bertingkat harus seperti apa," katanya.

Baca juga: Garut mulai lakukan tahap pemulihan kerusakan dampak gempa

Peringatan yang disampaikan Barnas tersebut tindak lanjut dari kejadian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Garut berkekuatan Magnitudo 6.2 pada Sabtu (27/4/2024) tengah malam yang sebagian besar masyarakat sedang terlelap tidur.

Dampak gempa Garut itu tercatat sementara menyebabkan enam orang luka-luka, kemudian 464 rumah rusak, 54 fasilitas umum maupun infrastruktur juga rusak seperti rumah sakit, sekolah yang tersebar di 29 dari 42 kecamatan di Garut.***3***

Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi: 21 kecamatan terdampak gempa Garut

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024