Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Produksi Pertahanan Kementerian Pertahanan India T. Natarajan menyatakan kesiapan negaranya menjadi eksportir pertahanan terkemuka pada 2030 dan mengembangkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

“India siap menjadi salah satu eksportir pertahanan terkemuka pada 2030,” kata Natarajan dalam acara "India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar" di Jakarta pada Selasa.

Dia mengatakan keyakinan itu didukung oleh industri pertahanan India yang mengalami kemajuan pesat dengan ekspor senilai 2,63 miliar dolar AS (sekitar Rp42,72 triliun) pada 2023 dibandingkan dengan 2017 yang hanya mencatat 560 juta dolar AS. 

Penjajakan kerja sama strategis dengan Indonesia dilakukan India dengan menggelar pameran dan seminar industri pertahanan India-Indonesia yang digelar oleh Kedutaan Besar India di Jakarta, Kementerian Pertahanan India, dan Kementerian Pertahanan RI.

Acara itu juga untuk menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang bertetangga secara maritim itu.

Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menjaga India tetap kuat, aman, dan mandiri, karena India siap menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.

Dia menyoroti inisiatif Inovasi untuk Keunggulan Pertahanan (Innovations for Defence Excellence/iDEX) untuk memelihara ekosistem inovasi pertahanan yang dinamis guna meningkatkan kemandirian India dalam teknologi pertahanan. iDEX menjembatani kesenjangan antara militer dan ekosistem startup.

“Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan keberhasilan negara maritim tetangganya. Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini,” kata Chakravorty.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI Piek Budyakto memuji hubungan pertahanan India-Indonesia yang terus berkembang dan ikatan kuat kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Menurut dia, kemandirian industri pertahanan dan penggunaan komponen lokal minimal 40 persen dapat terwujud jika Indonesia bisa menyerap transfer teknologi dari negara-negara lain.

“Salah satunya India ini, yang sudah menjanjikan transfer teknologi supaya kita bisa menyerap,” katanya.

Baca juga: Delegasi Indonesia pelajari program makan siang gratis di India
Baca juga: Delegasi Indonesia kunjungi India jajaki potensi investasi


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024