Bank Indonesia secara aktif berupaya meningkatkan inklusi keuangan melalui berbagai inovasi sistem pembayaran di antaranya BI-Fast dan QRIS
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menekankan pentingnya respons kebijakan moneter yang pro-stabilitas serta kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam forum Executives' Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP).

“Bank Indonesia secara aktif berupaya meningkatkan inklusi keuangan melalui berbagai inovasi sistem pembayaran di antaranya BI-Fast dan QRIS, penyusunan kerangka regulasi dan infrastruktur, serta perluasan kerja sama dan kolaborasi, seperti cross-border payments maupun konektivitas regional,” ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan EMEAP Deputies and Related Meetings ke-66 yang berlangsung di Bali pada 29-30 April tersebut, ia juga menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global.

Ia menuturkan bahwa dinamika pertumbuhan ekonomi di kawasan serta respons kebijakan yang tepat bagi tantangan global merupakan isu utama yang dibahas oleh para deputi gubernur bank sentral di kawasan Asia-Pasifik yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Para peserta forum menekankan pentingnya inovasi pembiayaan untuk mendukung proses transisi menuju ekonomi hijau, termasuk melalui blended finance, serta mendorong inovasi keuangan khususnya digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan inklusivitas.

Para deputi gubernur bank sentral tersebut juga mendiskusikan program Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee/MFSC), kerangka manajemen krisis di kawasan, serta kegiatan riset terkait isu ekonomi dan keuangan terkini.

Selain itu, Juda mengatakan bahwa terdapat kemajuan terkait inisiatif bagi sektor pasar keuangan, sistem pembayaran dan infrastruktur, pengawasan sektor keuangan, serta teknologi informasi dalam diskusi pada pertemuan tersebut.

Hasil pembahasan dari rangkaian pertemuan tersebut akan disampaikan kepada para gubernur bank sentral EMEAP dalam pertemuan EMEAP Governors' Meeting ke-29 pada 14-16 Juli mendatang.

EMEAP merupakan forum kerja sama yang beranggotakan sebelas bank sentral di kawasan Asia-Pasifik.

Kesebelas bank sentral tersebut adalah Reserve Bank of Australia, People's Bank of China, Hong Kong Monetary Authority, Bank Indonesia, Bank of Japan, Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand.

Baca juga: Bank Sentral EMEAP bahas peran strategis dalam keuangan berkelanjutan
Baca juga: Gubernur Bank Sentral EMEAP tegaskan pentingnya dialog kebijakan


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024