Kendari (ANTARA) - Bupati Wakatobi Haliana secara resmi menutup Konferensi Internasional Perhimpunan Cagar Biosfer Asia Tenggara atau Southeast Asian Biosphere Reserves Network (SeaBRnet) ke-15 di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bupati Wakatobi Haliana saat ditemui di Wakatobi, Rabu, mengatakan meski terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, pihaknya sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan internasional yang diselenggarakan di Kabupaten Wakatobi itu.

"Kami juga menyampaikan secara khusus terima kasih kepada UNESCO Indonesia dan MAB (Program Manusia dan Biosfer), yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan internasional ini di Kabupaten Wakatobi," kata Haliana usai menutup kegiatan konferensi internasional SeaBRnet ke-15 di Wakatobi.

Dia menyebutkan bahwa terwujudnya penyelenggaraan SeaBRnet di Kabupaten Wakatobi bukanlah hal yang mudah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak UNESCO dan MAB.

Baca juga: 273 peserta se-Asia Tenggara hadiri SeaBRnet ke-15 di Wakatobi

Baca juga: Bupati Wakatobi ajak peserta SeaBRnet tangani isu lingkungan dunia

 
Bupati Haliana (kiri) bersama Sekda Wakatobi Nadar (kanan). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)


"Ini adalah kegiatan yang besar, seluruh peserta dari Asia Tenggara dan Pasifik hadir serta melaksanakan pertemuan tahunan di Wakatobi yang tahun lalu dilaksanakan di Kota Kinabalu, Malaysia," ujarnya.

Haliana berkomitmen bahwa pihaknya akan melaksanakan semua yang menjadi rekomendasi-rekomendasi hasil Konferensi SeaBRnet ke-15 untuk diimplementasikan di Kabupaten Wakatobi.

"Tadi secara khusus saya meminta kepada MAB Indonesia dan dukungan dari UNESCO agar tindak lanjutnya, saatnya untuk berbicara tentang tindak lanjut dari rekomendasi tadi dan akan dilanjutkan dalam pertemuan di Hangzhou, Tiongkok tahun depan," ucapnya.

Ia juga menekankan bahwa dengan terselenggaranya diskusi-diskusi panjang dari berbagai negara terkait dengan pengetahuan, pengalaman, dan pendekatan inovatif, serta praktik terbaik untuk pengolahan cagar biosfer itu bisa ditindaklanjuti secara konkrit untuk diimplementasikan.

Haliana berharap agar setelah pertemuan tersebut, pihaknya bisa kembali melaksanakan kegiatan internasional itu di Wakatobi untuk melakukan pembahasan secara teknis semua rekomendasi-rekomendasi yang ada.

"Baik itu rekomendasi tahun ini dan pembahasan tahun depan yang akan dilaksanakan di Hangzhou, Tiongkok," ujarnya.*
​​​​​​
Baca juga: Pemkab: Persiapan SeaBRnet di Wakatobi sudah 100 persen

Baca juga: Dispar Wakatobi: Konferensi internasional SeaBRnet datangkan kebaikan

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024