60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan atau perawat dengan gaji antara 2500 - 3900 euro per bulan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesi (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan potensi pekerja migran Indonesia (PMI) untuk mengisi kebutuhan perawat di Jerman yang semakin meningkat dalam diskusi dengan Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno.

Dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu, Kepala BP2MI Benny mengatakan kepada Dubes Arif bahwa pihaknya menerima informasi saat ini Jerman kekurangan pekerja berketerampilan dan telah memberikan kemudahan bagi pekerja asing melalui amandemen "Skilled Immigration Act" yang diharapkan dapat mengisi kekosongan sekitar 1,98 juta lapangan pekerjaan di Jerman.

Baca juga: Lima pekerja migran Indonesia dapat penghargaan di Taiwan

"Ini tentunya akan membuka peluang yang sangat besar bagi pekerja migran kita," ujar Benny dalam pertemuan yang diadakan saat kunjungan kerjanya ke Berlin, Jerman pada Selasa kemarin (30/4).

Dalam diskusi itu, Dubes Arif mengatakan 60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan atau perawat dengan gaji antara 2500 - 3900 euro per bulan.

Selain itu para perawat juga akan mendapatkan penyetaraan profesi selama bekerja di Jerman, sehingga ketika kembali ke Indonesia akan menjadikan mereka perawat yang lebih profesional dengan pengalaman internasional.

Baca juga: KJRI Jeddah ingatkan pekerja migran Indonesia tidak asal teken dokumen

Terkait hal itu, Kepala BP2MI kemudian mendorong agar skema penempatan tidak hanya diisi oleh tenaga kerja Indonesia dengan skema kerja sama antar pemerintah atau goverment to government (G to G). Namun, peluang tersebut juga diharapkan dapat dibuka melalui skema kerja sama antar swasta atau private to private (P to P).

"Namun tentu saja, BP2MI dan KBRI Berlin akan bersama-sama mengawasi dengan ketat, agar nantinya penempatan melalui skema P to P berjalan sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan aturan yang berlaku di kedua negara," kata Benny.

Dalam kesempatan itu Kepala BP2MI Benny juga memberikan apresiasi kepada Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno atas dukunganya selama ini dalam rangka program Triple Win untuk penempatan pekerja Indonesia ke Jerman skema G to G di sektor tenaga kesehatan.

Baca juga: Menaker RI temui Menteri Sumber Manusia Malaysia yang baru bahas PMI

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024