Yogyakarta (ANTARA) - Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan MarkPlus Institute meluncurkan program Doctor of Business Administration (DBA) pertama di Indonesia dengan peminatan Agribusiness Entrepreuneurial Marketing (AEM).

Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada usai peluncuran Program DBA MEA di UGM Yogyakarta, Rabu, mengemukakan program jenjang S3 vokasi tersebut diharapkan mencetak para profesional yang mampu mengelola risiko dan pasar dalam bisnis di sektor pertanian.

"Sasaran kami adalah kaum profesional yang bergerak di bidang agribisnis," ujar dia.

Jaka menuturkan sektor pertanian makin memegang peran penting di masa mendatang mengingat pada 2050 jumlah penduduk dunia diperkirakan hampir menembus 10 miliar yang seluruhnya membutuhkan pangan.

Baca juga: Pengamat UGM sebut pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih

Menurut dia, produksi pangan harus dinaikkan hingga 70 persen mulai dari sekarang agar tidak muncul bencana kelaparan pada 2050. "Kalau tidak naik 70 persen akan kelaparan," ucap dia.

Di sisi lain, lanjut Jaka, pertanian merupakan sektor bisnis yang menjanjikan karena margin keuntungannya cukup besar.

"Cuma, risikonya juga paling besar. Nah, salah satunya melalui DBA ini bagaimana nanti kita bisa mengelola risiko, bisa mengelola pasar dan kita butuh bekerja sama dengan kaum profesional," kata dia.

Jaka menjelaskan proses perkuliahan untuk Program DBA AEM tersebut akan dilaksanakan secara hibrid atau daring dan luring dengan memberikan penugasan dan praktik.

"Kemudian untuk tugas akhirnya adalah menyelesaikan seluruh proyek yang ada di masing-masing perusahaan," ujar dia.

Baca juga: UGM kembangkan "Smart Agri Plant Factory" dukung pertanian modern

Founder & Chairman MCorp Hermawan Kartajaya mengatakan Program DBA MEA tersebut sebagai terobosan baru yang selaras dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah.

Hermawan berharap proses perkuliahan Program DBA MEA di Fakultas Pertanian UGM mengedepankan praktik ketimbang sekadar penelitian.

"Kerja sama ini adalah terobosan yakni DBA yang pertama di Indonesia yang akan memulai menerima, kalau saya pribadi inginnya tidak lebih dari 20 peserta. Tidak pakai jurnal-jurnalan," kata Hermawan yang juga pakar marketing Indonesia itu.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM Arief Setiawan Budi Nugroho berharap Program DBA AEM pertama dan satu-satunya di Indonesia itu mampu menghasilkan SDM unggul di bidang agribisnis.

Baca juga: Pengamat UGM sebut "smart farming" bakal tarik minat pemuda bertani

"SDM unggul di bidang agribisnis yang mampu menjawab tantangan dan peluang di era digital dengan inovasi, kreatifitas, dan daya saing global yang kuat," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024