Para anggotanya meminta untuk diajeni oleh masyarakat, padahal mereka seharusnya berorientasikan populis"
Purbalingga (ANTARA News) - Budayawan Banyumas Ahmad Tohari mengatakan partai politik  sekarang telah melahirkan priayi-priayi politik yang berasal dari orang-orang di dalamnya.

"Para anggotanya meminta untuk diajeni (dihormati) oleh masyarakat, padahal mereka seharusnya berorientasikan populis," katanya di Purbalingga, Sabtu.

Penulis novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini mengatakan orang-orang yang terpilih sebagai anggota legislatif dan pemimpin seharusnya seorang pelayan masyarakat, tapi mereka justru mennggap rakyat pelayan mereka.

"Kultur jiwa republiken di masyarakat Indonesia telah hilang," kata Kang Tohari.

Dalam hal ini, dia mencontohkan seorang pejabat atau pemimpin banyak yang tidak sadar bahwa rakyatlah yang menggaji mereka tiap bulan.

Oleh karena itu, dia meminta rakyat harus berani mengkritik pemimpin yang salah.

"Jangan meneng bae (diam saja). Selama ini kita takut menegur orang yang berkuasa karena berabad-abad hidup dalam sistem elitis, padahal rakyat adalah pemilik kekuasaan," kata dia.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013