Jakarta (ANTARA) - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan bahwa Indonesia dan India, sebagai dua negara besar di dunia, patut memanfaatkan pengaruhnya untuk memastikan terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sekaligus meredakan ketegangan dunia.

Dino mengatakan, rivalitas yang meruncing antar negara-negara dunia menyebabkan pengeluaran pertahanan melonjak dan komitmen pengeluaran finansial untuk transisi hijau dan pencapaian target SDGs merosot.

“Saya harap Indonesia dan India dapat bekerja bersama untuk meredakan hal tersebut dan, apabila bisa, mengarahkannya ke hasil yang jauh lebih positif,” katanya dalam saat membuka Jakarta Futures Forum di Jakarta, Kamis (2/5) malam.

Mantan wakil menteri luar negeri RI itu mengatakan, ketika negara-negara maju sungkan membantu mendanai negara-negara berkembang melaksanakan transisi hijaunya, mereka justru amat mudah mengeluarkan biaya untuk urusan geopolitik.

Salah satu contohnya adalah Amerika Serikat yang baru saja mengesahkan RUU paket bantuan sebesar 95 miliar dolar AS (Rp1,54 kuadriliun) untuk membiayai sektor pertahanan dan perang di Eropa, Timur Tengah, dan untuk Taiwan, ucap dia.
Baca juga: China kritik paket bantuan militer Amerika Serikat ke Taiwan
Baca juga: AS pertimbangkan beri senjata lagi ke Israel senilai 1 miliar dolar
Baca juga: AS terus berupaya keras beri bantuan pertahanan udara untuk Ukraina

Padahal, laporan PBB menyatakan bahwa target SDGs secara global yang pemenuhannya sesuai rencana (on-track) pada 2023 hanya mencapai 12 persen. Sementara, lebih dari 50 persen pemenuhan target mengalami stagnasi, dan pencapaian target SDGs di sejumlah negara justru mengalami kemunduran.

Apalagi, saat ini hanya tersisa enam tahun menjelang 2030, tahun di mana SDGs ditargetkan terpenuhi sempurna.

Dino menyebut, dunia membutuhkan setidaknya 4 triliun dolar AS (Rp64,69 kuadriliun) setiap tahunnya untuk memastikan target SDGs dapat rampung tepat waktu. Meski demikian, ia mengaku tak yakin akan ada negara besar yang mau ikut tanggung renteng.

Oleh karena itu, Dino mengatakan bahwa Indonesia dan India patut mengambil peran untuk meredakan rivalitas antar kuasa dunia dan mempromosikan hubungan kerja sama yang baik antar negara, salah satunya demi memastikan tercapainya target-target pembangunan berkelanjutan.

Ia juga berharap supaya Indonesia dan India juga berperan dalam mencegah perlombaan senjata (arms race) terjadi di kawasan Indo-Pasifik, karena hal tersebut tidak akan menguntungkan kawasan sama sekali.

Baca juga: Delegasi Indonesia pelajari program makan siang gratis di India
Baca juga: Delegasi Indonesia kunjungi India jajaki potensi investasi


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024