Tbilisi, Georgia (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) dan para donor menyetujui penambahan dana sebesar 5 miliar dolar AS untuk Dana Pembangunan Asia atau Asian Development Fund (ADF) 14 dan Technical Assistance Special Fund (TASF) 8 milik ADB.

Penambahan dana ADF 14 untuk mendukung masyarakat paling rentan di Asia dan Pasifik tersebut disepakati dalam Pertemuan Tahunan ke-57 ADB di Tbilisi, Georgia.​

"Penambahan dana ADF 14 ini sekitar 22 persen lebih tinggi dibandingkan 4,1 miliar dolar AS yang tersedia di ADF 13, dan akan memberikan volume hibah ADF terbesar yang pernah ada kepada anggota ADB yang memenuhi syarat," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam konferensi pers di The Biltmore Hotel, Tbilisi, Jumat.

ADF 14 memprioritaskan bantuan khusus kepada negara-negara berkembang kepulauan kecil yang sangat rentan terutama terhadap perubahan iklim, dan kepada negara-negara yang berada dalam situasi rentan dan terkena dampak konflik.

ADF merupakan sumber hibah terbesar ADB untuk operasi di negara-negara anggotanya yang merupakan negara berkembang yang termiskin dan paling rentan, dan ditambah kembali setiap empat tahun.

Presiden ADB Masatsugu mengatakan ADF 14, yang menandai penambahan dana ke-13 sejak pembentukan dana tersebut, akan mendukung operasi hibah selama periode 2025–2028. Sedangkan TASF 8 akan memberikan hibah yang membantu mempersiapkan proyek, membangun kapasitas, dan memberikan saran teknis atau kebijakan.

"Penambahan dana yang luar biasa ini menunjukkan kelanjutan kemitraan donor ADF dengan ADB untuk mengatasi tantangan pembangunan yang mendesak bagi mereka yang paling membutuhkan," tuturnya.

ADF 14 akan terus memainkan peran penting dalam mendukung adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana sehingga memungkinkan bantuan yang lebih luas untuk kerja sama regional dan barang publik regional, serta untuk aksi gender yang transformatif. ADF 14 juga akan memberikan bantuan tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat melalui jendela respons krisisnya.

Lebih dari 2,5 miliar dolar AS, atau 51 persen, dari penambahan dana tersebut akan didanai oleh kontribusi dari donor termasuk dua negara baru, yakni Armenia dan Georgia.

ADB akan meningkatkan transfer pendapatan bersihnya ke ADF secara signifikan, dari hanya di bawah 1,2 miliar dolar AS pada ADF 13 menjadi hampir 1,6 miliar dolar AS pada ADF 14, atau meningkat sebesar 35 persen. Sisanya sebesar 0,9 miliar dolar AS akan terdiri dari transfer dari siklus ADF sebelumnya dan pendapatan dari investasi likuiditas.

Secara paralel, ADB akan memberikan pinjaman lunak sebesar 16,7 miliar dolar AS, yang memiliki suku bunga sangat rendah dengan periode pembayaran untuk jangka panjang, selama periode ADF 14.

Secara keseluruhan, ADB akan mampu memberikan lebih dari 8 dolar AS dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk setiap 1 dolar AS dari kontribusi donor.

ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang sejahtera, inklusif, berketahanan, dan berkelanjutan, sekaligus mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada tahun 1966, organisasi tersebut dimiliki oleh 68 anggota, yang mana 49 orang diantaranya berasal dari wilayah tersebut.

Adapun donor yang mengumumkan kontribusinya pada ADF 14 adalah Armenia, Australia, Austria, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Georgia, Jerman, Hong Kong di Tiongkok, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Luksemburg, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Republik Rakyat Tiongkok, Filipina, Portugal, Republik Korea, Spanyol, Swedia, Swiss, Taipei di Tiongkok, Turki, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Negara-negara berkembang anggota yang menjadi penerima utama hibah dari ADF 14 meliputi Negara Federasi Mikronesia, Kiribati, Republik Kirgiztan, Maladewa, Pulau Marshall, Nauru, Samoa, Pulau Solomon, Tajikistan, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu.

Hibah juga akan tersedia untuk mendukung masyarakat Afghanistan dan Myanmar, dan untuk proyek-proyek transformatif di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Kepulauan Cook, Fiji, Republik Demokratik Rakyat Laos, Mongolia, Nepal, Niue, Pakistan, Palau, Papua Nugini, Srilanka, Timor Leste, dan Uzbekistan.

Baca juga: ADB dukung proyek iklim dan transisi energi di Indonesia
Baca juga: ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan lansia
Baca juga: ADB perkirakan Indonesia tumbuh 5 persen pada 2024 dan 2025
​​​​​​​

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024