Materi yang diberikan berupa praktik langsung teknik budidaya dan pengolahan pascapanen agar petani lebih paham.
Pegunungan Arfak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menggelar pelatihan budidaya kopi dan pengolahan pascapanen bagi 22 petani di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Asisten Manajer Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah BI Papua Barat Oddy HW di Pegunungan Arfak, Jumat, mengatakan pelatihan tersebut bertujuan agar budidaya tanaman kopi dan pengolahan produk turunannya lebih berkualitas.

"Materi yang diberikan berupa praktik langsung teknik budidaya dan pengolahan pascapanen agar petani lebih paham," kata Oddy.

Baca juga: Walhi berdayakan masyarakat kelola lingkungan lewat ekonomi Nusantara

Menurut dia petani kopi di Pegunungan Arfak perlu dibekali dengan pelatihan teknik budidaya secara berkala, sehingga mampu meningkatkan produktivitas secara berkesinambungan.

Kopi Anggi dari Pegunungan Arfak sudah dikenal oleh sejumlah pecinta kopi dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga penguatan kapasitas para petani menjadi prioritas.

"Supaya kopi dari Pegunungan Arfak bisa menjawab permintaan pasar baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, hulu dan hilir harus kuat," jelas Oddy.

Menurut dia Bank Indonesia senantiasa berkolaborasi dengan seluruh pemerintah daerah di Papua Barat untuk mengembangkan sektor UMKM agar mampu menghasilkan produk berdaya saing.

Upaya tersebut merupakan salah satu strategi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga komoditas pangan yang kerap memengaruhi inflasi.

"Bank Indonesia terus melakukan intervensi kepada pelaku UMKM potensial dengan menciptakan produk bernilai tambah dari produk unggulan," jelas Oddy.

Baca juga: Atdag KBRI: Pembukaan kedai kopi di Seoul tingkatkan ekspor produk RI

Dia menuturkan pola pelatihan yang diselenggarakan secara berkala berdampak positif terhadap eksistensi pelaku UMKM untuk meningkatkan skala usaha dan memperluas pasar.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024