Saya menjadi pembicara di World Water Forum di Bali dan membawakan materi tentang 'renewable energy' di instalasi pengolahan air
Medan (ANTARA) - Pimpinan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, akan membahas topik energi terbarukan (renewable energy) dalam World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali.

"Saya akan menjadi pembicara di World Water Forum di Bali dan membawakan materi tentang 'renewable energy' di instalasi pengolahan air," ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi di Medan, Jumat.

Kabir melanjutkan, dalam forum dunia itu, Perumda Tirtanadi akan memaparkan bagaimana memanfaatkan panel surya sebagai salah satu sumber energi listrik di instalasi pengolahan air (IPA).

Menurut dia, penggunaan panel surya memiliki banyak manfaat, salah satunya mengurangi kerusakan lingkungan. Kemudian, dapat mengurangi biaya operasional IPA.

"Belum ada perusahaan air minum di Indonesia yang menggunakan panel surya. Kami sendiri berharap Perumda Tirtanadi akan memulai pembangunan panel ini pada tahun 2024. Saat ini masih dalam kajian dengan investor," kata Kabir.

Baca juga: Perumda Tirtanadi bantu tekan stunting dengan sediakan air bersih

Baca juga: Perumda Tirtanadi gratiskan tagihan air masjid selama Ramadhan 2024


Dia melanjutkan, dari keseluruhan operasi IPA yang menggunakan listrik, panel surya dapat membantu 15-25 persen di antaranya.

"Saya merasa penggunaan panel surya di IPA ini sebuah terobosan," tutur Kabir.

Terkait World Water Forum Ke-10 di Bali, Kabir Bedi berharap acara internasional tersebut dapat meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya penyediaan air bersih kepada masyarakat.

Dia menilai hal tersebut penting cakupan layanan perpipaan air bersih di Indonesia baru sekitar 21 persen.

Idealnya, kata Kabir, cakupan tersebut bisa setara Vietnam yakni di kisaran 40 persen.

"Layanan air minum itu layanan dasar untuk masyarakat," ujar Kabir.

World Water Forum Ke-10 dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Forum tersebut merupakan pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.

Forum tersebut pertama kali digelar pada 1997, dengan Kota Marrakesh, Maroko bertindak sebagai tuan rumah (host country) dan Dewan Air Dunia (World Water Council/WWC) selaku co-host.

Pertemuan selanjutnya kemudian dilakukan setiap tiga tahun sekali dengan mengundang peserta dari berbagai sektor, baik pemerintahan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), swasta, maupun komunitas peduli air lainnya.

Adapun World Water Forum Ke-10 di Bali mengusung tema Air Untuk Kesejahteraan Bersama dan akan membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum dan menyukseskan acara tersebut.

Baca juga: Dirut: Kemitraan Tirtanadi dan Kejari antisipasi masalah hukum

Baca juga: Perumda Tirtanadi operasikan SPAM Mebidang mulai Januari 2024


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024