Jakarta (ANTARA News) - Kerabat Mujiono, kenek mobil tangki Pertamina yang terlibat dalam tabrakan dengan kereta rel listrik (KRL) di kawasan Bintaro Tangerang Selatan belum bisa menjenguk laki-laki berusia 44 tahun itu.

"Tadi istrinya juga sudah datang, tapi karena belum bisa menjenguk akhirnya pulang lagi," kata Priyono, kakak kandung Mujiono kepada wartawan di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan, Senin.

Priyono mengatakan dia juga belum bertemu dengan dokter sehingga belum tahu kondisi Mujiono. Namun, dari keterangan dari tenaga keamanan rumah sakit, dia tahu bahwa Mujiono sudah sadar dan lukanya sudah dibersihkan dan dibalut.

Priyono mengatakan Mujiono menjadi kenek mobil tangki Pertamina sejak 1998 lalu. Laki-laki asal Ngawi yang tinggal di Bantargebang, Bekasi itu memiliki dua orang. Anaknya yang pertama duduk di bangku kelas II SD, sedangkan yang kedua baru berusia 1,5 tahun.

Petugas jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPP mengatakan Mujiono dan Chosimin, sopir mobil tangki Pertamina sudah dipindahkan ke ruang rawat inap khusus luka bakar.

Menurut data yang terpasang di ruang IGD RSPP, terdapat lima orang yang dirawat di rumah sakit tersebut, yaitu Chosimin, Mujiono, Slamet, Iska Andini dan Anieke Yolanda.

Satu orang diantaranya, yaitu Anieke Yolanda sudah pulang karena hanya mengalami sesak nafas dan trauma. Dia pulang setelah sebelumnya diuapi.

Tiga orang yang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap adalah Chosimin, Mujiono dan Iska Andini.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki Pertamina di pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro pada pukul 11.25 WIB.

Menurut informasi, tabrakan tersebut diduga terjadi karena pintu perlintasan mengalami malfungsi sehingga belum tertutup sempurna. Saat pintu baru tertutup setengah, mobil tangki terus berjalan dan tertabrak KRL.

Tabrakan tersebut mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Korban saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk masinis dan petugas KRL.
(D018/Z003)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013