Jadi jumlah BBL ini adalah 99.648 ekor pada saat penangkapan ini
Palembang (ANTARA) - Pangkalan TNI AL Palembang (Lanal Palembang), menyerahkan hasil penggagalan penyelundupan benih bening lobster (BBL) sebanyak 99.648 ekor kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
 
“Jadi jumlah BBL ini adalah 99.648 ekor pada saat penangkapan ini," ujar Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada I Palembang Anung Sutanto dalam konferensi pers di Palembang, Sumatera Selatan, Senin.
 
Adapun BBL yang bakal diselundupkan ke Singapura itu merupakan hasil operasi penggagalan penyelundupan BBL di Pulau Rimau, Banyuasin, Palembang pada Kamis (2/5).
 
Selain BBL, barang bukti yang diamankan yakni berupa alat angkut roda empat (pick up), kapal cepat (speed boat) berukuran 200 PK serta empat orang tersangka yang merupakan kurir.
 
Pada operasi penggagalan pertama BBL itu, sebanyak 18 box stereofoam berhasil diamankan, di dalamnya terdapat dua jenis BBL yakni jenis pasir dan mutiara.
 
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL Palembang Sandy Kurniawan memproyeksikan kerugian negara akibat penyelundupan puluhan ribu BBL itu mencapai Rp15 miliar.
 
Atas operasi penggagalan itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Tugas Media dan Komunikasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Doni Ismanto mengapresiasi jajaran TNI AL yang berhasil menekan kerugian negara akibat penyelundupan benur.
 
"Kami mengapresiasi kepada jajaran TNI AL atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan BBL," ujarnya.
 
Ke depan, dia berharap dapat menjalin kolaborasi dan sinergi yang lebih erat dengan berbagai instansi dan lembaga baik di pusat dan daerah.
 
Doni menambahkan, BBL hasil penggagalan itu bakal dilepas KKP di Pantai Sari Ringgung, Lampung.
 
Lebih lanjut, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono mengungkapkan, kontribusi TNI AL itu turut mendukung kebijakan KKP dalam mengelola BBL dalam negeri yang tertuang dalam Permen KP Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan.
 
Dirinya juga menyayangkan bila BBL dalam negeri justru diselundupkan ke negara tetangga, sementara negara tak mendapatkan keuntungan apapun.

Baca juga: KKP: Kerja sama budi daya lobster dengan Vietnam hidupkan ekosistem
Baca juga: Trenggono: Program PIT menyadarkan agar tak semua ikan diambil
Baca juga: KKP: Lima perusahaan asal Vietnam tertarik investasi BBL di Indonesia

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024