Yang sulit itu jika kereta sudah mendekat dan ada pengendara menerobos...
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah penjaga pintu perlintasan kereta api mengatakan perilaku sebagian besar pengendara justru memacu kendaraanya lebih cepat ketika peringatan sudah berbunyi di pintu perlintasan.

"Logikanya sama seperti di lampu merah, ketika lampu dari kuning mau menyala merah pengendara justru buru-buru supaya enggak ketinggalan kan? disini pun begitu makanya bisa ada yang terjebak di lintasan," kata Turasman penjaga palang pintu perlintasan kereta api di Cipinang Lontar, Rabu.

Turasman yang sudah bekerja di perlintasan kereta api selama 33 tahun itu mengatakan, tidak jarang perilaku tidak sabar tersebut memicu lahirnya kecelakaan di pintu kereta.

"Paling baru, awal bulan November kemarin ada taksi yang terjebak di tengah lintasan. Dia mau maju tapi mobil di depannya masih macet sementara kereta sudah dekat, ya akhirnya mobilnya tidak berbentuk lagi," kata Turasman.

"Sebelumnya juga ada Mikrolet M 27 dan pejalan kaki yang tertabrak, awalnya ya mereka tidak peduli sama genta (bel) yang sudah bunyi," kata pria berusia 55 tahun ini.

Rustandi, penjaga perlintasan Kereta Api Stasiun Cakung juga mengatakan bahwa kecelakaan yang terjadi di perlintasannya dimulai dari sebuah pelanggaran.

"Tidak menutup kemungkinan jika kemacetan lalu-lintas bisa mengakibatkan mobil terjebak di perlintasan tapi itu masih bisa diminimalisir dengan memberitahukan lebih awal, jadi kereta bisa diperlambat," kata Rustandi.

"Yang sulit itu jika kereta sudah mendekat dan ada pengendara menerobos, kami hanya bisa berlari secepat mungkin ke arah kereta dengan membawa bendera merah sebagai tanda peringatan," kata Rustandi.

Rustandi menambahkan bahwa pengguna jalan yang menerobos masih menganggap kendaraan yang mereka gunakan lebih cepat daripada kereta yang akan melintas.

"Terutama pemotor dan angkot, kalo bel sudah berbunyi mereka justru makin cepat lajunya," katanya.

"Sinyal itu sekitar 600 meter hingga satu kilometer ketika kereta mendekati perlintasan, itu sudah aman. Tapi pengandara yang menerobos enggak paham kalau kecepatan kereta itu lebih cepat dari mobil mereka," kata Rustandi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013