Teheran (ANTARA News/MNA) - Sutradara "King of the Sands", Najdat Anzour, mengatakan filmnya ini memang melawan Arab Saudi.

Kantor Berita Mehr mengutip wawancara situs berita berbahasa Arab Al-Ray al-Youm dengan Najdat Anzour, seorang sutradara Suriah, mengenai pernyataan itu.

"King of the Sands", film sejarah menampilkan Raja Abdul Aziz Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi modern dan telah ditayangkan di Suriah dan banyak negara lainnya.

Anzour mengatakan senjatanya hanya kamera. "Suriah merupakan prioritas bagi saya. Harga untuk film ini begitu tinggi sehingga orang Saudi tidak bisa membayar, darah para syuhada, kehancuran negara saya, dan tentaranya adalah biaya," tambahnya.

"Mereka bisa membungkam saya, tetapi segera ratusan Anzour-Anzour lain akan lahir. Film ini untuk kepentingan Suriah dan terhadap mereka yang ingin mengubah negara kita menjadi gurun pasir," kata Anzour.

Mengomentari pemutaran filmnya, Anzour mengatakan seni akan mencapai di mana saja.

"Suriah memiliki sejarah panjang. Terorisme akan berakhir dan Suriah akan keluar sebagai pemenang, dan Presiden Bashar al-Assad akan tetap menjadi obor terang bagi generasi berikutnya," tegasnya.

Anzour menanggapi kritik Pangeran Saudi Talal bin Abdul Aziz yang mengecam film itu menyebarkan Jihad al-Nikah. Pangeran juga melancarkan upaya untuk menghentikan pemutaran film itu dan mengekspos film tersebut lemah dan tanpa unsur artistik.

Dalam "King of the Sands", Raja Abdul Aziz diperankan dua aktor Italia yang bermain semasa kanak-kanak dan dewasa sang mendiang raja.

Artis Inggris, Turki, Suriah, dan Lebanon juga membintangi film ini.

(H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013