Beralih ke tim putra, kiprah Indonesia di ajang Piala Thomas masih menjadi yang terbaik di dunia, dengan 14 gelar juara yang telah dikoleksi.
Skuad yang dipimpin oleh pemain ganda putra Fajar Alfian juga berhasil melaju ke babak final Piala Thomas 2024, menandai final ke-22 bagi Indonesia sepanjang partisipasinya di ajang ini, sekaligus final ketiganya secara berturut-turut dari tiga edisi terakhir.
Tak mengherankan, bahwa ekspektasi yang tinggi turut menyertai langkah para pemuda bangsa, mungkin dengan minimal mencapai babak puncak.
Indonesia sendiri terakhir kali membawa pulang Piala Thomas pada tahun 2020 di Aahrus, Denmark. Kemenangan tersebut merupakan pencapaian yang sangat diapresiasi oleh para penggemar bulu tangkis, karena Indonesia berhasil memboyong gelar tertinggi di turnamen tersebut setelah puasa gelar selama 19 tahun lamanya.
Namun, pada edisi 2022, Indonesia keluar sebagai runnerup setelah kalah dari tim bulu tangkis putra India. Pada edisi tahun ini, Indonesia kembali harus puas dengan status juara dua usai menelan kekalahan dari tim tuan rumah China dengan skor 1-3.
Di partai puncak, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga memberikan penampilan terbaik mereka.
Saat itu, Jonatan merupakan satu-satunya penyumbang poin bagi Indonesia atas China, dan memperpanjang napas Skuad Garuda.
Tunggal putra peringkat tiga dunia itu menunjukkan konsistensi dan kegigihan yang luar biasa saat menghadapi tekanan dari Li Shi Feng dan seluruh penonton yang tentu saja memberikan dukungan mereka kepada wakil China.
Baca juga: Indonesia turunkan kekuatan terbaik pada final Piala Thomas 2024
Baca juga: Alwi belajar soal daya juang tinggi dalam debut Piala Thomas
Selanjutnya: Konsistensi itu
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024