Mataram (ANTARA) - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), melaksanakan program penanaman 10 juta pohon di Kecamatan Gangga guna menjaga kelestarian lingkungan.

"Penanaman 10 juta pohon ini bukan hanya sekadar upaya konservasi lingkungan, tetapi juga simbol dari komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang," kata Deputi Bidang Koordinasi Kemenko PMK Haris Darmansyah Edi Saputra saat acara penanaman pohon tersebut di Mataram, Selasa.

Baca juga: Menko PMK dan Kapolri luncurkan penanaman 10 juta pohon di Madiun

Kegiatan penanaman tersebut tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga menjadi momentum bagi pembangunan ekonomi lokal. Kegiatan ini melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian, sehingga penanaman 10 juta pohon diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

"Kabupaten Lombok Utara harus membuktikan diri sebagai pionir dalam memadukan pembangunan ekonomi keberlanjutan," katanya.

Baca juga: Pj Gubernur ajak semua pihak sukseskan penanaman 10 juta pohon

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu mengatakan kegiatan penanaman ini penting sebagai bagian dari upaya pembudayaan khususnya dalam penanaman jenis tanaman buah dan menjaga kelestarian lingkungan.

"Program ini diharapkan bisa menghasilkan dan menambah pendapatan masyarakat," katanya.

Baca juga: Menko PMK gencarkan penanaman 10 juta pohon untuk mitigasi bencana

Ia mengatakan saat ini tanaman buah yang bisa mengangkat citra Kabupaten Lombok Utara salah satunya kurma. Kurma Lombok Utara berhasil dipamerkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, ini menunjukkan potensi yang luar biasa.

"Tanah dan iklim di Kabupaten Lombok Utara sangat mendukung pertumbuhan tanaman yang dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024