Makassar (ANTARA) - Tim SAR gabungan dengan menggunakan helikopter pada Selasa berhasil mengevakuasi total sebanyak 208 warga dari dua lokasi yang terisolir akibat bencana tanah longsor dan banjir yang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi melalui keterangannya mengatakan ia bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinald Makmun sengaja meninjau langsung warga terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Luwu, menggunakan helkopter AW 196 milik Polri.

"Kami berdua sengaja terbang ke Lapangan Desa Pajang, Kecamatan Latimojong ini dengan tujuan survei lokasi untuk pendirian posko di Kecamatan Latimojong," paparnya didampingi Pangdam.

Kedatangan Kapolda dan Pangdam disambut para penyintas yang sebagian menunggu dievakuasi. Di antara mereka terdapat orang sakit, lansia, dan anak-anak yang menunggu antrean dievakuasi dengan pesawat Caracal milik TNI AU.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini berharap para penyintas tetap tenang dan tidak panik. Semoga pendirian posko bantuan menjadi solusi terbaik buat warga korban bencana. Bersama jajaran Forkopimda ia akan terus mengirimkan personel TNI-Polri serta tenaga kesehatan dan relawan ke lokasi yang terisolir akibat bencana yang terjadi pada Jumat (3/5) itu.

"Sudah ada dua peleton personel gabungan TNI-Polri ditempatkan di lokasi tersebut bersama tenaga kesehatan dan relawan Tagana," kata pria kelahiran Makassar ini.

Sedangkan akses darat menuju pegunungan Latimojong sejauh ini belum dapat ditembus, sehingga suplai logistik didahulukan termasuk kebutuhan lainnya melalui Udara. Selain itu, dua helikopter terus beroperasi untuk mendistribusikan logistik dan mengevakuasi warga terdampak sembari menunggu tambahan helikopter dari BNPB.

"Untuk proses evakuasi warga kita menggunakan skala prioritas dan tingkat kedaruratannya. Kalau ada yang mau jalan-jalan ketemu keluarganya tidak menjadi prioritas evakuasi," tuturnya.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby pada kesempatan itu menjelaskan, ada tugas tambahan bagi personel SAR gabungan, yakni mendata kebutuhan dasar warga berbasis dusun dan desa.

"Pasukan TNI-Polri di sini juga berfungsi melakukan trauma healing kepada warga selama di kamp pengungsian," kata Perwira TNI lulusan Akmil 1992 ini.

Rencananya, tim trauma healing segera diturunkan untuk memberikan kenyamanan bagi penyintas. Pangdam, Kapolda dan Pj Gubernur Sulsel bahkan meminta kepada Bupati Luwu dan Kepala Dinas Sosial menyiapkan tim trauma healing untuk membantu tim lainnya ke Gunung Latimojong.

Tim SAR Gabungan yang berada di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong berhasil mengevakuasi 156 warga dengan menggunakan helikopter ke Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Kota Belopa.

Berdasarkan data BNPB sebanyak 16 desa masih terisolir di Luwu. Untuk itu tim diharapkan menyalurkan kekurangan logistik ataupun kebutuhan lainnya.

 
Sejumlah personel Tim SAR Gabungan membantu warga melintas di Sungai Latimojong saat melaksanakan evakuasi daerah terisolir terdampak bencana di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024). ANTARA/HO-Dokumentasi Basarnas Makassar.



Secara terpisah, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menyebutkan Tim SAR Gabungan telah menembus Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong yang juga terisolasi dampak bencana.

"Sebanyak 52 warga Desa Kadundung telah dievakuasi, termasuk di antaranya ada delapan anak kecil. Sebagian mereka berada di Posko SAR Gabungan di Kecamatan Suli, dan sebagian lagi memilih untuk pergi ke rumah kerabatnya," ujar Mexianus.

Sejauh ini, kata Mexi, proses evakuasi yang telah dilaksanakan sejak pagi hingga sore dihentikan sementara karena hujan turun hingga mengakibatkan arus sungai yang dilewati semakin deras. 

Baca juga: Satgas Gulben TNI AL bantu cari dan evakuasi korban bencana di Luwu

Baca juga: BNPB siap bangun rumah warga terdampak bencana di Sulsel

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024