Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menegaskan, survei bukan acuan utama bagi partainya untuk memenuhi target masuk tiga besar karena lebih memaksimalkan kerja kader dalam menggaet pemilih.

"Survei itu bahan PKS berkaca dan melihatnya sebagai instrumen analisis tapi bukan acuan utama. Tahun 2009 kami diprediksi 2,2 persen namun hasilnya 7,9 persen," kata Indra kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Indra mengatakan, kader partai menjadi garda terdepan dalam menyampaikan visi misi partai kepada masyarakat dan kerja kader itu sering tidak terukur dalam survei sehingga suara PKS sering dinilai rendah.

"Kader menjadi senjata kami untuk mengenalkan PKS kepada pemilih dan mereka yang menyampaikan visi misi partai," ujarnya.

Indra menilai pemilih tidak akan melihat hingar bingar hasil survei dalam menentukan pilihannya karena menurut dia, pemilih akan menentukan pilihan partainya pada partai yang melayani dan berintegritas.

Dia tidak menafikkan pemberitaan mengenai kasus mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mempengaruhi suara pemilih.

"Namun publik tidak lupa bagaimana konsistensi PKS memperjuangkan kepentingan masyarakat tidak seperti yang diberitakan media," katanya.

Sugeng Sarjadi Syndicate memprediksi enam partai politik tidak lolos ambang batas parlemen atau Parlementary Treshold sebesar 3,5 persen sehingga hanya ada enam partai di parlemen.

Partai-partai yang tidak lolos adalah Partai Nasional Demokrat (3,41 persen), PKS (3,15 persen), PAN (2,54 persen), Hanura (3,16 persen), PBB (0,87 persen), dan PKPI (0,29 persen)," kata Direktur Eksekutif SSS Y Ari Nucahyo dalam pemaparannya di Jakarta, Kamis.

PKS tidak lolos PT karena penurunan drastis perolehan suara oleh kasus korupsi yang menjerat Luthfi Hasan Ishaaq, kata kajian SSS itu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013