Padang (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dr. Lila Yanwar menyebut jumlah kasus diare yang sempat merebak di Kabupaten Pesisir Selatan setelah bencana banjir dan longsor semakin melandai.
 
"Sebagian besar dari pasien dengan dehidrasi sedang dan berat sudah sembuh. Memang masih ada yang dalam perawatan saat ini tetapi tidak ada yang dalam kondisi berat," katanya di Padang, Rabu.
 
Ia mengatakan sejak 18 April 2024 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 238 kasus. Peningkatan signifikan terjadi pada 1 Mei sampai 5 Mei dan rata-rata dilaporkan 20 kasus per hari.
 
Data Dinkes Sumbar, akibat peningkatan kasus diare di Pesisir Selatan itu, tercatat sebanyak lima orang balita meninggal dunia.

Baca juga: Pemerintah menyalurkan 388 ton beras untuk tangani dampak banjir

Baca juga: Pemkab Tanah Datar kirim relawan bencana ke Pesisir Selatan 
 
Menurut dr. Lila kejadian tersebut diduga akibat pencemaran sumber mata air Pincuran Langik atau sumber mata air lainnya yang tercemar. Masyarakat sebagian besar mengkonsumsi air minum dari depot air minum, PDAM dan sumur.
 
Hasil pemeriksaan contoh feses pasien di Labkesda Provinsi dan Laboratorium Unand menunjukkan peningkatan kadar E.Coli. Contoh  diambil pada 2 Mei oleh Tim Surveilance Epidemiologi Dinkes Sumbar yang langsung turun ke lapangan pada hari kedua setelah menerima laporan.
 
Sementara pemeriksaan contoh air minum oleh BPOM masih menunggu hasil.
 
Lila mengatakan agar pemeriksaan lebih akurat dan diyakini tidak ada faktor penyebab lain, dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan PCR oleh laboratorium Unand dan ternyata memang yang ditemukan hanya E.Coli saja. Namun, masih diselidiki jenis E.Coli tersebut.
 
Selain itu, Kadinkes beserta jajaran dan bersama Asisten I Pemkab Pessel telah mendatangi perangkat kecamatan dan meminta perhatian warga agar tidak lagi mengkonsumsi minuman tanpa dimasak dan Pemkab Pessel tetap melakukan pengawasan terhadap depot air minum isi ulang dan meminta agar depot membersihkan alat yang digunakan serta jika perlu mengganti saringan alatnya.
 
Dinas Kesehatan Sumbar juga melakukan pemantauan sampai ke tingkat keluarga, serta mengirimkan bantuan cairan dan Zink ke RS. M Zein serta PMT Balita.*

Baca juga: Pemkab: Kerugian banjir-longsor Pesisir Selatan mencapai Rp1 triliun

Baca juga: Mensos bantu penuhi air bersih dan pangan warga Pesisir Selatan

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024