Pengembangan tanaman bawang merah jenis Rubaru merupakan tanaman lokal masyarakat utara Kabupaten Sumenep
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Fakultas Pertanian Universitas Jember (Faperta Unej) melakukan uji coba  penanaman bawang merah di lahan marginal yang berada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

"Pengembangan tanaman bawang merah jenis Rubaru merupakan tanaman lokal masyarakat utara Kabupaten Sumenep, namun dikembangkan di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep," kata Dekan Faperta Unej Prof. Soetriono dalam keterangannya di Jember, Rabu.

Menurutnya, daerah tersebut merupakan lahan marginal dimana unsur tanahnya banyak bebatuan yang tidak layak untuk ditanami tanaman bawang, namun pihaknya terus berinovasi dalam mengembangkan tanaman bawang merah di lahan marginal.

"Tanaman bawang merah itu sebenarnya varietas lokal yang biasa ditanam di wilayah utara Kabupaten Sumenep yang memiliki kesuburan dan cocok untuk tanaman itu, namun berbeda dengan wilayah Pakandangan di selatan Sumenep banyak bebatuan pada tanahnya," tuturnya.

Ia mengatakan untuk mengembangkan sektor itu membutuhkan keseriusan para petani dan dukungan semua pihak, agar pengembangan di sektor tersebut berlanjut dan petani dapat menerima manfaatnya secara langsung.

Baca juga: Pemkot Madiun manfaatkan lahan aset untuk tanaman bawang merah

Baca juga: KA Pandalungan terlambat tiba 2,5 jam akibat insiden di Pasuruan


Dalam penelitian itu, Unej bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur yang mempunyai tujuan yang sama dalam hal meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani di sektor hortikultura yang berada di Sumenep.

"Saya berharap peran pemerintah dan perguruan tinggi khususnya Unej dapat terus bekerja sama dalam upaya menyejahterakan petani," katanya.

Sementara itu Sub Koordinator Bidang Tani dan Kelautan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur M. Yusqi Elfahmi mengatakan pada dasarnya sektor pertanian di Jawa Timur relatif bervariasi dan ada regionalisasi.

"Untuk itu, Bappeda Jawa Timur tidak dapat melakukannya sendiri dan perlu tenaga ahli untuk melakukan penelitian, tentunya dari perguruan tinggi seperti Unej," katanya.

Baca juga: FT Unej raih medali emas Bridge Competition di Singapura

Baca juga: Pemkab Jember luncurkan Angkutan Sekolah Gratis saat Hardiknas



 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024